Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha Djumaryo, mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk kembali mencintai sejarah.
Ajakan itu lahir dari pengalaman personalnya ketika membaca biografi Bung Hatta, terutama bagian yang menceritakan pertemuan terakhir antara Bung Hatta dan Bung Karno.
Dalam biografi tersebut digambarkan bagaimana Bung Hatta menjenguk Bung Karno yang tengah terbaring sakit. Bung Hatta hanya mampu meneteskan air mata, sementara Bung Karno yang lemah membalas dengan tatapan penuh makna.
Bagi Giring, adegan penuh keheningan dan kasih itu begitu menyentuh hingga membuatnya merinding dan hampir menitikkan air mata.
“Ada perasaan cinta dan kebersamaan. Kita mungkin berbeda secara politis, tetapi cinta kepada Tanah Air itu soal perasaan yang sama,” papar Giring, saat memberikan sambutan pada peluncuran lagu Irama Pahlawan dari McDonald's Indonesia, di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, belum lama ini.
Kecintaan Giring pada sejarah tidak tumbuh secara tiba-tiba. Ia mengaku, sejak kecil, sejarah telah menjadi bagian dari kesehariannya.
Ayahnya, seorang jurnalis perang yang pernah bertugas di Papua dan Timor Leste, sering membawa pulang cerita tentang tokoh-tokoh bangsa, termasuk Bung Karno dan Bung Hatta. Dari situlah Giring kecil mulai mengenal jejak para pendiri republik.
Baca Juga: Wamenbud Giring Ganesha: Musik Adalah Jembatan Baru untuk Mengajarkan Sejarah kepada Gen Z