Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeklaim Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor berbau kolonial, kepala negara menyebut aroma kolonial di dua tempat itu bahkan membayangi setiap hari.
Hal ini disampaikan Jokowi secara gamblang ketika memperkenalkan istana baru di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur kepada para kepala daerah.
Baca Juga: Jokowi Ajak Prabowo Jalan-Jalan Nikmati Udara Bersih di IKN
Adapun maksud bau kolonial di istana Jakarta dan Bogor yang disampaikan Jokowi adalah karena kedua bangunan tua itu merupakan gedung warisan Belanda pada masa penjajahan. Kedua bangunan itu dibuat Belanda dan sampai sekarang belum ada istana kepresidenan yang dibuat anak bangsa.
"Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi,"kata Jokowi di IKN ditulis Rabu (14/8/2024).
Jokowi bercerita Istana Negara Jakarta adalah bekas kantor Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten. Lalu, Istana Merdeka dipakai Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge.
Sementara itu, Istana Kepresidenan Bogor adalah bekas kantor Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff. Jokowi ingin Indonesia punya istana kepresidenan buatan bangsa sendiri. Maka, kata dia, hal itu akan diwujudkan di IKN, ibu kota negara baru.
Saat ini, IKN sudah memiliki dua istana, yaitu Istana Garuda dan Istana Negara. Istana Garuda difungsikan sebagai kantor presiden, sedangkan Istana Negara sebagai acara kenegaraan.
Baca Juga: PKS Putar Otak Cari Koalisi Usung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta
Meski begitu, Jokowi menyampaikan pembangunan IKN secara keseluruhan baru 20 persen. Dia menyebut butuh belasan tahun hingga IKN rampung.
"(IKN) dimulai dari 2021-2022, akan selesai kira-kira 10-15 tahun yang akan datang, jadi masih sangat panjang," ucap Jokowi.