Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani mengaku pihaknya bakal mengevaluasi seluruh proyek hilirisasi yang didanai oleh Danantara.
Rosan bilang itu adalah mandat yang diberikan pemerintah, tujuanya adalah agar investasi negara dapat berjalan dengan efektif. Evaluasi proyek hilirisasi ini telah dibahas bareng Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Rosan Roeslani: Danantara Bukan dari Uang Masyarakat
“Danantara akan menganalisis dan mengevaluasi berbagai proyek di berbagai sektor, termasuk kilang dengan teknologi baru serta bidang lainnya. Prinsipnya, evaluasi akan dilakukan secara independen,” kata Rosan dilansir Kamis (13/3/2025).
Rosan melanjutkan, proyek-proyek hilirisasi mendapat pendanaan Dananatara adalah proyek yang telah matang direncanakan dimana proyek tersebut harus telah mengantongi berbagai kelengkapan dokumen termasuk dokumen perizinan yang mencakup izin lahan, analisis dampak lingkungan, serta perizinan dari kementerian terkait.
Kematangan proyek menjadi faktor krusial karena Danantara akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, mencakup faktor risiko, potensi keuntungan, serta dampak terhadap penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Dengan proyek yang sudah matang, Danantara dapat melakukan evaluasi secara komprehensif. Jika komite investasi kami menyatakan proyek tersebut layak didanai, maka kami berharap implementasinya dapat segera dimulai,” tambah Rosan.
Menurutnya melalui evaluasi dari Danantara, diharapkan calon investor, baik domestik maupun asing, semakin percaya dalam menanamkan modal pada proyek-proyek hilirisasi di Indonesia.
Lebih lanjut, evaluasi ini juga bertujuan untuk menjaga nilai industrialisasi dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto agar tetap bertanggung jawab dan memperhatikan aspek keberlanjutan, termasuk lingkungan.
Baca Juga: Ramalan Investor Ternama AS Soal Nasib Indonesia Setelah Prabowo Luncurkan Danantara
“Kami ingin memastikan proyek-proyek ini berkelanjutan dan selaras dengan target emisi yang lebih baik karena didanai Danantara. Hal ini sejalan dengan visi industrialisasi kita yang menargetkan net zero emission pada 2060,” pungkas Rosan