Industri perbankan kian menjamur di Indonesia. Dari banyaknya perbankan di Tanah Air, sebagian adalah milik para crazy rich atau konglomerat Indonesia.
Tercatat, setidaknya ada belasan konglomerat Indonesia tercatat menguasai entitas perbankan di Tanah Air, baik melewati kepemilikan langsung maupun tidak langsung.
Yang mengagumkan, bisnis perbankan milik konglomerat tersebut bahkan telah memiliki ribuan cabang di seluruh Indonesia.
Lantas, siapa saja para konglomerat yang memiliki bisnis perbankan tersebut? Olenka pun menghimpunnya dalam daftar berikut.
1. BCA - Hartono Bersaudara
Dua bersaudara pemilik Grup Djarum ini memang tak perlu diragukan lagi kekayaannya. Diketahui, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono masing-masing memiliki kekayaan sekitar US$21,4 miliar atau setara Rp313,9 triliun dan US$20,6 miliar atau Rp302 triliun.
Sumber utama kekayaan keduanya berasal dari kepemilikan saham salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, yakni BCA. Mereka diketahui menguasai sebanyak 54,94 persen saham BCA.
Keluarga Hartono diketahui telah membeli saham BCA setelah keluarga Salim kehilangan kendali terhadap bank selama krisis ekonomi Asia 1997-1998. Kini BCA menjadi bank terbesar ketiga dari sisi aset dan bank swasta terbesar di Indonesia.
Tak hanya itu, BCA juga memiliki bank digital melalui anak usaha, bernama Blu yang hadir usai BCA mengakuisisi PT Bank Royal Indonesia pada 2019 dan dikembangkan menjadi PT BCA Digital BCA pada 2020.
Baca Juga: 8 Konglomerat Pemilik Kampus Swasta Bergengsi di Indonesia
2. Bank Mega - Chairul Tanjung
Dikutip dari laman Bisnis, Chairul Tanjung merupakan orang kaya keenam di RI sekaligus sosok yang paling banyak menguasai bank di RI. Lewat PT Mega Corpora, pria yang akrab disapa CT ini pun secara langsung maupun tidak langsung menguasai 5 bank di Tanah Air.
Adapun secara rinci, 3 bank berstatus anak usaha, yakni PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Bank Mega Syariah, serta PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI). Tak hanya itu, CT melalui Mega Corpora juga terpantau menggenggam kepemilikan saham di beberapa bank daerah, seperti di Bank Sulteng yang memiliki 24,9% saham dan menggenggam sebanyak 24,82% di Bank Sulutgo.
Selain perbankan, CT pun diketahui menjalankan banyak bisnis yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari media, retail, asuransi, properti, kafe, perkebunan kelapa sawit, jasa keamanan, perhotelan, hingga maskapai penerbangan. Karena itu tidak heran bila sekarang ini Forbes menaksir harta CT sebesar US$ 5,9 miliar atau setara dengan Rp 88,5 triliun.
3. Bank Mayapada - Dato Sri Tahir
Dato Sri Tahir adalah pemilik Bank Mayapada. Ia juga masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia dan duduk di urutan ke-14 dengan harta US$4,2 miliar.
Tahir pun diketahui berbagi kepemilikan struktur pengendali saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk dengan perusahaan asal Taiwan, Cathay Insurance.
Melansir Forbes, Tahir mengumpulkan pundi-pundi kekayaan melalui grup Mayapada yang memiliki usaha di bidang perbankan, layanan kesehatan, dan properti.
4. Bank Artha Graha - Tomy Winata
Tomy Winata selama ini dikenal sebagai pengusaha pemilik kawasan bisnis elit SCBD di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan. Selain itu, ia pun diketahui sebagai pemilik grup Artha Graha yang juga membawahi Bank Artha Graha.
Dikutip dari Wikipedia, Bank Artha Graha sendiri merupakan hasil merger antara Bank Interpacific dan Bank Artha Graha yang lama pada 2005 melalui peleburan terbalik (reverse merger).
Bank Interpacific adalah bank yang berdiri pada 1973, awalnya adalah Lembaga Keuangan Bukan Bank yang digagas oleh beberapa bank dalam dan luar negeri. Pada 1990 dilakukan IPO dan berubah menjadi Bank Interpacific.
8 tahun kemudian berstatus Tbk. 1999 pembatalan pencatatan saham di Bursa Efek Surabaya. Dan pada 2005, bank ini merger bersama Bank Artha Graha (berdiri pada 1967 sebagai Bank Propelat).
5. Bank MNC - Hary Tanoesoedibjo
Selain terkenal sebagai pemilik dari beberapa jaringan media swasta terkemuka di Indonesia. Politikus sekaligus pengusaha Hary Tanoesoedibjo juga memiliki sebuah bank bernama Bank MNC. Bank MNC sendiri awalnya bernama Bank Bumiputera yang perusahaan asuransi AJB Bumiputera pada 1989.
Bank Bumiputera menjadi perusahaan publik pada 2002. Setelah melantai di bursa atau IPO, bank ini mengalami beberapa perubahan kepemilikan. Pada April 2014, sebanyak 24 persen saham BABP dilepas ke Hary Tanoesoedibjo melalui MNC Kapital. Setelah Hary Tanoe resmi masuk sebagai pemegang saham, PT Bank ICB Bumiputera pun berubah nama menjadi Bank MNC International.
Menyoal kekayaan, Hary Tanoe ditaksir memiliki harta kekayaan mencapai US$1 miliar atau setara dengan Rp 15 triliun.
Baca Juga: 6 Daftar Konglomerat Ternama Pemilik Bisnis Media, Siapa Saja?
6. Bank Nobu - James Riady
PT Bank Nationalnobu Tbk. atau Bank Nobu (NOBU) dimiliki oleh taipan James Riady. Sosoknya melalui PT Putera Mulia Indonesia (PMI) menjadi resmi menjadi pemegang saham pengendali (PSP) terakhir atau ultimate shareholder Bank Nobu, menggantikan ayahnya, sang taipan Lippo Group, Mochtar Riady.
Saat ini, keluarga Riady memiliki kekayaan US$1,4 miliar atau setara dengan Rp22,04 triliun per 19 Maret 2024. Adapun, Bank Nobu membukukan laba bersih Rp141,54 miliar, naik 36,3% pada 2023, dari sebelumnya Rp103,85 miliar pada 2022.
7. Bank Sinarmas - Eka Tjipta Widjaja
Bank Sinarmas yang di bawah bendera Sinarmas Group adalah salah satu bank swasta cukup ternama. Bank ini didirikan oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja dan didirikan pada 18 Agustus 1989.
Dilansir dari situs Sinarmas, pada 2018 Eka Tjipta Widjaja sempat menduduki peringkat ke-2 sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia dengan kekayaan mencapai US$13,9 miliar atau sekitar Rp207,73 triliun.
8. Bank INA - Anthony Salim
Nama Anthony Salim selama ini dikenal sebagai raja mie instan lewat kepemilikannya di Indofood. Selain Indofood, bisnisnya juga merambah waralaba restoran cepat saji KFC, jaringan minimarket Indomaret, Sari Roti, Bogasari, hingga perkebunan kelapa sawit.
Untuk menunjang semua bisnisnya tersebut, Grup Salim pun menguasai saham di PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) lewat perusahaan afiliasinya PT Indolife Pensiontama.
Adapun, harta kekayaan Anthony sendiri tercatat sebesar US$5,45 miliar atau setara dengan Rp82,7 triliun per Januari 2023.
Baca Juga: Daftar 10 Crazy Rich Dunia yang Digadang-gadang Akan Jadi Triliuner, Ada Konglomerat Indonesia!
9. Bank Jago - Jerry Ng
Jerry Ng telah dikenal sebagai salah satu bankir senior di Indonesia. Saat ini, Jerry memiliki sebagian besar saham Bank Jago, atau sekitar 29,80 persen. Ia juga menjadi komisaris utama di bank berlabel digital itu.
Bank Jago pun telah bertransformasi menjadi bank digital dan ingin bekerja sama dengan perusahaan fintech kecil dan menengah.
Diketahui Ng sebelumnya memegang posisi teratas di Bank Danamon Indonesia dan Bank Central Asia. Jerry Ng pada akhir 2022 menduduki peringkat ke-35 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan senilai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,72 triliun.
10. Panin Bank - Mu'min Ali Gunawan
Bank Panin merupakan bank swasta yang dimiliki Mu’min Ali Gunawan. Ia berbagi kepemilikan dengan pemegang saham ANZ Group yang berasal dari Australia.
Dalam struktur pemegang saham, Mukmin Ali menjadi salah satu pengendali saham di Bank Panin lewat PT Panin Investment. Perusahaan ini berafiliasi dengan PT Panin Financial Tbk yang memiliki 46,04% saham dari Bank Panin.
Kanal Globe Asia mencatat harta Mu'min Ali mencapai US$1,3 miliar pada 2018 dan nilai ini diperkirakan melonjak seiring harga saham Bank Panin yang terus mendaki menembus rekor.
11. Superbank - Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Eddy Kusnadi Sariaatmadja selama ini dikenal sebagai salah satu pendiri Emtek. Dia pun diketahui memiliki PT Super Bank Indonesia (Superbank), yang merupakan bank dengan layanan berbasis digital di Tanah Air. Superbank sendiri merupakan brand baru menggantikan PT Bank Fama International.
Bank Fama sebelumnya diakuisisi oleh Grup Emtek pada Desember 2021 lalu, kemudian, Grab dan Singtel masuk melakukan penyertaan modal awal 2022.
Superbank kemudian bertransformasi menjadi bank digital yang menyasar para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan nasabah ritel.
12. Bank Sahabat Sampoerna - Putera Sampoerna
Putera Sampoerna menjadi orang terkaya di Indonesia nomor 25 versi Forbes. Sebelumnya, ia melepaskan sebagian besar sahamnya di perusahaan rokok Sampoerna ke Philip Morris.
Kini, Putera lebih berfokus pada bisnis investasinya di Sampoerna Strategic dan menjadi pemilik dari Bank Sahabat Sampoerna. Bank ini didirikan pada tahun 1990. Sebelumnya, nama perusahaan adalah Dipo International Bank sampai tahun 1995 dan Bank Dipo Internasional sampai tahun 2012.
Baca Juga: Raja Tambang! Ini 6 Konglomerat Tanah Air yang Sukses dengan Bisnis Batu Bara