Ciputra dan kedua sahabatnya bukanlah orang yang cepat puas, mereka bergerak menuju tantangan, keinginan untuk terus menciptakan karya baru dan menggebrak dunia properti adalah dahaga yang harus dipuaskan, itu sebabnya ketiga memutuskan angkat kaki dari Jaya, sebuah Perusahan properti Milik Pemda DKI Jakarta, perusahaan yang didirikan saat menggarap proyek revitalisasi Pasar Senen.
“Saya bersyukur bahwa, walau saya dulu telah cukup mapan di Jaya, saya masih bergerak mengajak dua sahabat untuk kembali menciptakan sesuatu. Sebab jika tidak, mungkin dan belum tentu ada Pondok Indah dan Metropolitan Development, Apa hikmah indah yang saya ambil dari keberhasilan Metropolitan Development dan juga Metropolitan Kentjana? Betapa indahnya kekuatan semangat yang lahir dari persahabatan,” ucapnya.
“Itu karena energi positif kami jauh lebih besar dibanding ego kami. Mimpi yang dulu kami bentangkan dari kantor sederhana dalam garasi kontrakan itu telah menjadi layar realitas. Kami berhasil mencapai impian kami. Brasali mungkin sedang tersenyum di sana, memandang saya dan Sofyan yang masih dilumuri semangat menjalankan cita-cita kami,” tambahnya.
Keberhasilan Ciputra bersama dua sahabatnya menuntaskan Proyek Indah lewat Metropolitan Development adalah pelajaran berharga bagi perusahaan properti lain yang baru muncul belakangan.
Pondok Indah bisa menjadi referensi. Mereka belajar bagaimana melengkapi permukiman dengan pusat perbelanjaan, rumah sakit, lapangan golf, dan berbagai fasilitas lain.
“Bisa dibilang Pondok Indah menjadi semacam percontohan bagi developer lain dalam mengembangkan lahan menjadi kompleks permukiman,” pungkasnya.