Ciputra berhasil menorehkan satu lagi prestasi gemilang setelah menuntaskan Proyek Pondok Indah. Proyek yang bisa dibilang jauh lebih prestisius dari kerjaan terdahulu seperti proyek revitalisasi Pasar Senen, atau pembangunan kawasan Ancol.
Proyek Pondok Indah adalah ajang pembuktian Ciputra untuk kesekian kalinya, sejarah mencatat namanya dengan tinta emas, selamanya ia bakal dikenang sebagai salah satu maestro properti yang dimiliki bangsa ini.
Proyek Pondok Indah bukan proyek sembarangan, ia dikerjakan dengan perhitungan matang, proyek yang dibesut dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian. Hasilnya ajaib: Pondok Indah terus menggeliat, kini ia menjadi salah satu kawasan elite dan eksklusif di Jakarta, harga properti di sana sudah naik berlipat ganda, tak sembarang orang bisa membeli atau memiliki properti di kawasan Jakarta Selatan itu.
Baca Juga: Lapangan Golf hingga RS Internasional, Mahakarya Mimpi Besar Ciputra di Pondok Indah
“Kehadiran satu mal berlanjut ke mal berikutnya. Itu terjadi tanpa terburu-buru. Ketika Pondok Indah Mall terasa riuh dan sesak, kami memutuskan membuat mal kedua. Ketika tempat makan di kedua mal itu juga sudah penuh sesak, kami membuat Street Gallery,” kata Ciputra dilansir Olenka.id Minggu (13/7/2025).
“Kami juga membangun apartemen dengan perhitungan matang, kapan kami membangunnya dan kapan ada apartemen berikutnya. Termasuk keputusan kami membangun hotel bintang lima yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian,” tuturnya.
Lahan Gersang dan Kesetiakawanan
Sebelum menjadi seperti yang sekarang ini, Pondok Indah yang kala itu masih menjadi bagian dari wilayah Pondok Pinang hanyalah hamparan lahan gersang yang terurus. Keberadaannya sama sekali tak memikat siapapun, namun tangan dingin Ciputra mampu memolesnya, ia kini menjadi kota kecil dengan segala kemewahannya.
“Mata saya kerap berkaca-kaca. Lahan gersang terbengkalai telah beranjak menjadi kota kecil yang mewah di Jakarta,” kata Ciputra.
Keberhasilan menyulap lahan terbengkalai itu menjadi kompleks perumahan mewah dan menjadi kawasan elite jelas disokong oleh orang-orang di sekitar Ciputra, ia tidak bekerja sendiri.
Lewat Metropolitan Development perusahaan yang ia dirikan Ciputra mampu menghimpun orang-orang hebat termasuk dua sahabatnya Brasali dan Sofyan, dua sahabatnya sudah dikenal dekat sejak sama-sama menjadi Mahasiswa di Institute Teknologi Bandung (ITB), keduanya juga tak pernah absen di berbagai proyek besar yang digarap Ciputra.
“Saya senang. Saya berhasil membuktikan pada dua sahabat saya, Sofyan dan Brasali, bahwa kami telah membangun sesuatu yang berarti di sini. Kedua sahabat saya juga bermukim di Pondok Indah karena sejak awal kami telah berbagi kavling dan membangun rumah impian kami di sini. Brasali telah wafat pada tahun 2006,” tuturnya.
Sampai sekarang ketiganya terus menjaga keharmonisan hubungan mereka. Ketiganya seperti saudara kandung walau kadang ketiganya silang pendapat mengenai ide mengerjakan sebuah proyek, tetapi perbedaan pendapat itu yang justru membuat karya menjadi jauh lebih berwarna.
Bagi Ciputra, Metropolitan Development bukan sekadar sebuah perusahaan properti yang mampu eksis hingga puluhan tahun, tetapi lebih dari itu Metropolitan Development adalah bukti kekuatan persahabatan. Perusahaan ini merupakan wadah kesetiakawanan dan cinta di antara ketiga sahabat itu.
Baca Juga: Perjalanan Ciputra Membangun Metropolitan: Mimpi Besar yang Bertumbuh dari Sejarah Hidup
“Setiap kali saya bertemu dan berbincang dengan Sofyan, selalu terbayang di benak saya bagaimana dulu kami dengan Brasali duduk di kantor garasi yang sederhana, menunggu order datang. Bagaimana kami tetap bersemangat walau ekonomi kami masih menyedihkan dan kami hanya punya harapan,” kenang Ciputra.
Ciputra dan kedua sahabatnya bukanlah orang yang cepat puas, mereka bergerak menuju tantangan, keinginan untuk terus menciptakan karya baru dan menggebrak dunia properti adalah dahaga yang harus dipuaskan, itu sebabnya ketiga memutuskan angkat kaki dari Jaya, sebuah Perusahan properti Milik Pemda DKI Jakarta, perusahaan yang didirikan saat menggarap proyek revitalisasi Pasar Senen.
“Saya bersyukur bahwa, walau saya dulu telah cukup mapan di Jaya, saya masih bergerak mengajak dua sahabat untuk kembali menciptakan sesuatu. Sebab jika tidak, mungkin dan belum tentu ada Pondok Indah dan Metropolitan Development, Apa hikmah indah yang saya ambil dari keberhasilan Metropolitan Development dan juga Metropolitan Kentjana? Betapa indahnya kekuatan semangat yang lahir dari persahabatan,” ucapnya.
“Itu karena energi positif kami jauh lebih besar dibanding ego kami. Mimpi yang dulu kami bentangkan dari kantor sederhana dalam garasi kontrakan itu telah menjadi layar realitas. Kami berhasil mencapai impian kami. Brasali mungkin sedang tersenyum di sana, memandang saya dan Sofyan yang masih dilumuri semangat menjalankan cita-cita kami,” tambahnya.
Keberhasilan Ciputra bersama dua sahabatnya menuntaskan Proyek Indah lewat Metropolitan Development adalah pelajaran berharga bagi perusahaan properti lain yang baru muncul belakangan.
Pondok Indah bisa menjadi referensi. Mereka belajar bagaimana melengkapi permukiman dengan pusat perbelanjaan, rumah sakit, lapangan golf, dan berbagai fasilitas lain.
“Bisa dibilang Pondok Indah menjadi semacam percontohan bagi developer lain dalam mengembangkan lahan menjadi kompleks permukiman,” pungkasnya.