Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tetap dilanjutkan, ia bahkan mengatakan pemerintah sudah melakukan perencanaan awal untuk mengebut proyek tersebut. kajian awal atau prelimary study untuk pengembangan megaproyek itu kata Luhut sudah tuntaskan disiapkan. 

Bagi Luhut pengembangan Whoosh hingga surabaya merupakan sebuah agenda yang sangat penting. Whoosh menjadi media yang pas untuk mengintegrasikan kota-kota di Pulau Jawa. 

Baca Juga: Menteri Purbaya Ogah Bayar Utang Whoosh, Luhut: Siapa yang Minta APBN?

“Kita sudah bikin plan preliminary study mengenai Whoosh ini sampai ke Surabaya. Jawa ini akan menjadi kota pulau, jadi transportasi itu dibutuhkan sampai ke Surabaya,” kata Luhut dilansir Jumat (17/10/2025).

Meski proyek kereta cepat Jakarta-Surbaya mempunyai jalur yang lebih jauh dan menantang, namun proyek ini tidak lagi menjadi sebuah pekerjaan berat, pemerintah sudah punya pengalaman saat menggarap Whoosh Jakarta-Bandung. Berbekal pengalaman tersebut, pemerintah bisa menekan anggaran misalnya dengan tidak membuka banyak terowongan baru dan pembebasan lahan. 

Luhut mengatakan, prelimary study yang telah dilakukan pemerintah mencakup  jalur Bandung-Kertajati-Purworejo-Cilacap-Solo-Surabaya. Menurut dia, hasil evaluasi proyek Jakarta–Bandung akan dijadikan dasar agar proyek lanjutan lebih efisien.

“Kita sudah tahu pengalaman dari Jakarta–Bandung, kita jangan bikin banyak terowongan karena mahal, dan jangan banyak pembebasan tanah. Jadi nanti jalur kereta cepat itu bisa sejajar dengan jalur kereta eksisting atau jalan raya yang sudah ada,” katanya.

Menunggu Perpres

Luhut mengeklaim perencanaan pengembangan Whoosh Jakarta-Surabaya semuanya berjalan lancar, dia mengaku saat pemerintah masih menunggu untuk melakukan studi bersama dengan pihak China. Namun hal itu masih terkendala Perpres yang sekarang ini masih dikebut. Luhut berharap penggodokan Perpres tuntas dalam waktu dekat ini 

Perlu diketahui Proyek perpanjangan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya telah masuk ke dalam program pengembangan jaringan dalam Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor KM 296 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. 

"Tadi kita bicarakan, memang masalah dari kita karena masih belum selesai menyusun aturan, itu aja 'simple' tapi kalau sudah ada kita akan mulai bicara joint study," ujarnya. 

"Harus segera perpresnya karena ditunggu pihak China, kalau sudah ok, baru joint study yang pasti akan lebih bagus dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung," tambah Luhut.

China Kasih Syarat

Luhut mengatakan, China sudah memberi lampu hijau untuk melanjutkan proyek ini, hanya saja mereka meminta pemerintah Indonesia segera melakukan restrukturisasi utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang saat ini mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh. 

"China itu hanya bilang, kita akan mau terus sampai ke Surabaya kalau kalian (Indonesia) menyelesaikan masalah restructuring ini segera," ujar Luhut.

Baca Juga: Bayar Utang Whoosh, Purbaya Minta Rosan Dkk Cicil Rp2 Triliun ke China Pakai Dividen BUMN

"Saya bilang waktu ke China tiga bulan lalu, oke, tapi tinggal tunggu Keppres, supaya tim-nya (tim restrukturisasi) dikerjakan," lanjutnya.