PT Bank DBS Indonesia mencatat rekor laba bersih sebesar Rp1,69 triliun serta pertumbuhan kredit mencapai 15 persen dalam laporan keuangan tahun 2023. Laba bersih tersebut melonjak 87,83 persen atau sebesar Rp790,17 miliar, mencetak rekor baru menjadi Rp1,69 triliun di tahun 2023, dibandingkan dengan Rp899,65 miliar pada tahun 2022. Return on Equity (ROE) pun meningkat menjadi 15,94 persen dari 9,94 persen pada tahun 2022 dan Return on Assets (ROA) meningkat menjadi 2,06 persen dari 1,21 persen pada tahun lalu.
Peningkatan tersebut, jelas Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya. Menurut Lim Chu Chong, Bank DBS Indonesia berkomitmen menjaga kesehatan likuiditasnya, termasuk memantau arah dan proyeksi kebijakan suku bunga.
Baca Juga: RUPST: Bank Danamon Bagikan Dividen Sebesar 35%, Jadi Berapa?
"Lebih dari itu, pendapatan bunga bersih meningkat 21,74 persen menjadi Rp5,06 triliun sejalan dengan peningkatan Net Interest Margin (NIM) 79 basis poin menjadi 6,02 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 5,23 persen. Peningkatan margin bunga bersih ini merupakan hasil dari upaya Bank DBS Indonesia dalam menerapkan kebijakan strategis dalam manajemen likuiditas yang berhati-hati di tengah kondisi pasar yang berubah," tegasnya, dikutip Kamis (28/3/2024).
Pendapatan operasional lainnya juga mengalami kenaikan sebesar 54,79 persen pada tahun 2023, mencapai Rp1,76 triliun dibandingkan dengan Rp1,14 triliun pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh kenaikan pendapatan dari aktivitas investasi efek dan obligasi pemerintah yang meningkat menjadi Rp1 triliun pada tahun 2023 dari Rp278,55 miliar pada tahun sebelumnya.
Selanjutnya, total aset Bank melonjak menjadi Rp112,97 triliun, menandai peningkatan yang signifikan sebesar 13,79 persen dari Rp99,28 triliun yang tercatat pada tahun 2022. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh lonjakan obligasi pemerintah yang dimiliki yang meningkat 82,15 persen atau sebesar Rp12,43 triliun menjadi Rp27,56 triliun dan pinjaman yang diberikan yang meningkat 14,98 persen menjadi Rp63,44 triliun pada 2023. Sementara itu, simpanan nasabah melonjak menjadi Rp84,27 triliun, mewakili peningkatan sebesar 16,64 persen atau Rp12,02 triliun dari Rp72,25 triliun tahun sebelumnya.
Untuk mempertahankan kinerja dan pertumbuhan usaha, Bank DBS Indonesia terus berusaha meningkatkan kredit baik pada sektor korporasi maupun ritel. Pada sektor korporasi, peningkatan kredit terutama berasal dari pemberian kredit yang berbasis keberlanjutan atau Environment, Social, and Governance (ESG). Di tahun 2023, Bank DBS Indonesia telah meningkatkan pemberian fasilitas pembiayaan berbasis ESG dengan total senilai Rp6,10 triliun, meningkat dari Rp1,12 triliun pada tahun sebelumnya.
Untuk segmen perbankan ritel, kredit unit Consumer Banking Group (CBG) meningkat 24 persen dari tahun lalu. Pada tahun 2023, CBG memberikan kontribusi sebesar 18 persen terhadap total penyaluran kredit dan 47 persen terhadap total penghimpunan dana Bank DBS Indonesia. Pencapaian ini didukung oleh keberhasilan CBG dalam meningkatkan jumlah nasabah serta mengembangkan skala bisnis melalui beragam inisiatif yang fokus pada pengembangan kapasitas dan kapabilitas baru dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan.
Sepanjang tahun 2023, segmen CBG mencatatkan pertumbuhan kredit di hampir seluruh produk, yaitu ecosystem lending, personal loan, dan kartu kredit masing-masing sebesar 60 persen, 28 persen, dan 13 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Pertumbuhan pada pembiayaan produk personal loan dan kartu kredit didukung melalui saluran distribusi konvensional maupun saluran digital di mana terdapat peningkatan customer base dan jumlah pemegang kartu kredit. Sementara, pada ecosystem lending pertumbuhan didukung dengan penambahan mitra dalam ekosistem.
Baca Juga: Bank DKI Sabet Penghargaan Public Relations Indonesia Awards 2024
Aplikasi digibank by DBS telah diunduh sebanyak 1M+ kali sejak diluncurkan pada 2018. Sepanjang tahun 2023, aplikasi digibank by DBS telah melayani lebih dari 7,6 juta transaksi, naik 7 persen dari tahun sebelumnya dengan total nilai transaksi lebih dari 59 triliun rupiah, meningkat 14 persen dari tahun 2022.
Selain itu, platform digital DBS IDEAL dan DBS RAPID (Real Time Application Programming Interface/API by DBS) berhasil mengelola hampir 100 juta transaksi pada 2023. Platform digital ini dapat melayani berbagai kebutuhan transaksi di mana pun dan kapan pun untuk berbagai nasabah, baik korporasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), maupun fintech. Nilai transaksi oleh fitur ini mencapai lebih dari 600 triliun rupiah dengan volume tumbuh sebesar 96 persen.
Atas kinerja positif ini, Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami peningkatan menjadi 25,16 persen dari tahun lalu sebesar 23,58 persen. Hal ini jauh di atas ketentuan minimum sesuai profil risiko Bank, yaitu sebesar 10 persen di samping buffer yang wajib disediakan sebesar 2,5 persen.
"Hal ini mencerminkan permodalan Bank DBS Indonesia yang kuat guna mendukung bisnis dan pertumbuhan aset serta memberikan ketahanan dalam lingkungan pasar yang dinamis," pungkas Lim Chu Chong.