Ada pepatah yang mengatakan, kegagalan bukanlah akhir dari pertempuran. Kalimat itu seperti sejalan dengan kisah hidup Dato Sri Tahir, pendiri Mayapada Group. Sebelum berjaya dan hidup bergelimang harta seperti sekarang, pria yang bernama asli Ang Tjoen Ming itu harus menjalani jatuh-bangun dalam berbisnis.
Saat mengalami kegagalan dalam berbisnis, Tahir mengaku sangat terpuruk, kecewa, dan ingin menyerah. Namun, di kala keterpurukannya itu, Tahir tersadar bahwa selama hidupnya ia selalu mendapat banyak keajaiban dari Tuhan.
Keajaiban itu, kata dia, adalah pandangan-pandangan masuk akal yang ia rumuskan untuk membantunya bangkit dari situasi sulit. Menurutnya, seperti yang semua orang tahu bahwa untuk mencapai kesuksesan, setiap orang perlu bekerja keras, gigih, berani, dan mendapat dukungan moral dan material. Namun dalam kasusnya, keajaiban justru sering menghampiri dirinya saat kondisi sulit.
“Saya bersyukur atas semua keberuntungan yang selalu datang tiba-tiba. Semuanya datang tanpa perhitungan dan prediksi yang masuk akal,” tutur Tahir, dalam buku biografinya yang bertajuk Living Sacrifice karya Alberthiene Endah, sebagaimana Olenka kutip Rabu (9/10/2024).
Contoh keajaiban itu, lanjut Tahir, datang sesaat sebelum ia memulai bisnis impor tahun 70-an lalu. Saat itu, kata Tahir, dia mendapat bantuan yang mengejutkan dari seorang petugas bea cukai yang bernama Wiryono.
Kehadiran Wiryono dalam hidupnya saat itu tak jarang membuatnya selalu bertanya-tanya, bagaimana mungkin seseorang bisa muncul dan dengan mudahnya menawarinya sejumlah uang. Padahal, kata Tahir, saat itu dirinya dan Wiryono ini tidak begitu akrab.
Baca Juga: Kisah Dato Sri Tahir di Tengah Keluarga Riady: Saya Sering Merasa Tak Dianggap
“Sejak saat itu saya menerima kenyataan bahwa keberuntungan ada di pihak saya. Pertolongan Tuhan tidak pernah mustahil dan dia datang tanpa saya duga,” jelas Tahir.
Begitupun saat dirinya mengalami kebangkrutan fatal setelah dealar mobil Suzuki-nya ditutup. Tahir mengaku, saat itu ia merasa hampir tidak ada harapan bagi dirinya untuk menyelamatkan diri dari malapetaka yang menghampirinya itu. Namun, tiba-tiba sang mertua, Mochtar Riady, tanpa diduga menyelamatkannya.
“Saat itu tanpa saya duga Pak Mochtar meminjami saya sejumlah uang. Meski uang tersebut tak cukup untuk melunasi utang di bank, tapi saya bersyukur Pak Mochtar membantu saya. Itu suatu mukjizat buat saya,” tutur Tahir.
Dikatakan Tahir, selain memberikan pinjaman, Mochtar Riady pun saat itu meminta dirinya untuk membantu usaha garmennya. Tahir saat itu diminta untuk membantu memastikan produksi garmen di perusahaan Mochtar Riady itu berada di jalur yang benar. Gak cuma itu, Tahir pun diminta sang mertua untuk meningkatkan pemasaran pabrik garmennya tersebut.
“Entah bagaimana saya ditempatkan pada posisi teratas eksekutif di pabrik garmen Pak Mochtar. Jujur, sebenarnya saya merasa jatuh ke titik terendah. Saya yang biasanya menjadi bos, tiba-tiba harus bekerja di kantor orang. Namun, saya mencoba untuk selalu bersyukur. Pak Mochtar membantu memecahkan masalah saya dan memberi saya aktivitas baru,” papar Tahir.
Baca Juga: Pertolongan Tak Terduga Mochtar Riady Terhadap Dato Sri Tahir