Namun, Armand juga menceritakan bahwa teknologi yang dimiliki perusahaan satelit tersebut kurang memadai. Walhasil, BCA harus mencari teknologi tambahan dari salah satu perusahaan di Amerika Serikat. 

“Tapi teknologinya ketinggalan, kita harus cari teknologi dapat dari Amerika sebuah perusahaan, kita beli programnya 1,7 juta,” cerita Armand.

Baca Juga: Beragam Promo Gunakan QRIS dari blu by BCA Digital di Perayaan HUT ke-79 RI

Setelah berhasil dibeli dan diadaptasi ke Indonesia, BCA mencoba program tersebut hingga menjadikannya sebagai bank yang memiliki layanan transfer realtime secara gratis pada 1992 silam.

“Kita adaptasikan dulu ke Indonesia dan kita coba bikin sebuah bank yang bisa transfer realtime pada tahun 1992 gratis,” tukasnya.