Bermula di tahun 1920, ayah Kasom Tjokrosaputro telah mendirikan bisnis batik skala rumahan. Kwee Tiong Djing, ayah Kasom Tjokrosaputro, menjalankan perusahaan batik tradisional berskala rumahan di Jalan Nonongan, Solo. Kwee Som Tjok atau Kasoem Tjokrosaputro lahir pada 9 Mei 1928.

Tonggak penting perjalanan Batik Keris dimulai tahun 1947 saat bisnis rumahan batik yang dirintis Kwee Tiong Djing mulai dipimpin oleh Kasom Tjokrosaputro dan istrinya, Gaitini. Di tahun 1960-an, tepatnya di tahun 1966, bisnis ini sempat terancam karena Kasom tercatat sebagai donatur dari organisasi keturunan Tionghoa, yaitu Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki). Baperki dikenal dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebelum tahun 1965 pada masa kepemimpinan Siauw Giok Tjhan.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Indorama Group Milik Konglomerat Sri Prakash Lohia

Meski begitu, bisnis batik yang dipimpin Kasom tetap berjalan hingga mampu mendirikan Perseroan Terbatas (PT) pada 1970 dengan nama PT Batik Keris. Merek ini kini menjadi salah satu legenda batik di Indonesia. Bisnis ini sempat dilanjutkan oleh Handianto Tjokrosaputro, salah satu putra Kasom.

Sementara itu, anak-anak Kasom Tjokrosaputro yang lain, yakni Handoko dan Handiman, masuk ke industri tekstil dengan mendirikan PT Dan Liris di tahun 1974. Nama tersebut diambil dari bahasa Jawa udan liris yang berarti gerimis. Di tahun 1976, perusahaan keluarga tersebut memasuki bidang garmen. Di tahun yang sama, tepatnya pada Desember 1976, Kasom meninggal dunia.

Kini, Danliris Group semakin sukses dengan berbagai merek lokal dan internasional yang diproduksi serta disokong pegawai berjumlah 8.000 orang.

Lini usaha Danliris Group:

  • PT Dan Liris;
  • PT Efrata Garmindo Utama;
  • PT Multiyasa Abadi Sentosa;
  • PT Tabor Andalan Retailindo;
  • PT Ambassador Garmindo.

Keturunan Kasom Tjokrosaputro

Keluarga Kasom Tjokrosaputro dikaruniai tiga anak, yakni Handoko, Handiman, dan Handianto. Handiman dan Handoko memegang PT Dan Liris, sedangkan Handianto mengelola PT Batik Keris. 

Anak pertama dari pasangan Handoko Tjokrosaputro dan Lita Anggriani ialah Benny Tjokrosaputro. Pria kelahiran 15 Mei 1969 yang akrab disapa Benny Tjokro ini dikenal sebagai investor saham dan pendiri Hanson International. Kekayaan Benny pernah mengantarkannya sebagai orang terkaya ke-43 versi Forbes di tahun 2018. 

Sayangnya, Benny dan saudaranya, Teddy Tjokrosaputro, juga dikenal karena sering terlibat sejumlah kasus. Yang paling menyita perhatian, Benny dan Teddy sama-sama tersandung kasus Jiwasraya dan Asabri. Benny divonis penjara seumur hidup untuk kasus korupsi Jiwasraya dan vonis nihil dalam kasus korupsi Asabri. Sementara itu, Teddy Tjokrosaputro yang sempat menjadi Presiden Direktur Rimo International Lestari divonis 17 tahun penjara dan denda Rp750 juta dalam kasus Asabri.

Bisnis Danliris dilanjutkan oleh keturunan Handiman Tjokrosaputro. Anaknya, Michelle Tjokrosaputro, saat ini menjabat sebagai CEO Danliris Group. Mengutip laman LinkedIn-nya, ibu tiga anak ini menempuh pendidikan di The American University of Paris dengan meraih gelar Sarjana Seni. Dia juga tercatat sebagai pendiri merek Bateeq di tahun 2013.

Sementara itu, kepemimpinan di Batik Keris masih dilanjutkan oleh generasi kedua Kasom Tjokrosaputro. Handianto Tjokrosapoetro yang meninggal dunia pada 2 Desember 2018 mulai memimpin Batik Keris sejak 1990-an. Sepeninggal Handianto, perusahaan dipegang oleh istrinya, yakni Lina Handianto Tjokrosaputro.

Keluarga Handianto diketahui memiliki dua orang anak, yakni Elvina Tjokrosaputro dan Adriel Tjokrosaputro. Tidak banyak informasi yang diketahui mengenai Elvina. Saat berita kematian ayahnya menjadi sorotan, Elvina disebut ikut membangun merek dagang Bateeq. Sementara itu, Elvina terlihat sibuk mengurus dua buah hatinya dalam unggahan di media sosial Instagram-nya.

Mengutip laman LinkedIn-nya, Adriel mengantongi gelar Master of Science dari London Business School. Dia tercatat mengejar karier profesionalnya dalam bidang data analisis sebelum akhirnya memutuskan rehat sejak tahun 2023.