Sejak bergabung dengan Shopee pada 2019, Sambal Nagih semakin berkembang. Bahkan, selama Big Ramadan Sale 2025, omset mereka melonjak lebih dari tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Shopee tidak hanya menjadi platform penjualan, tetapi juga ruang tumbuh dengan kampanye tematik, flash sale, dan Shopee Live.
“Shopee Live membantu kami menjelaskan rasa dan bahan baku secara langsung ke pelanggan, menjawab pertanyaan mereka, dan menunjukkan proses packing sambal hingga siap dikirim. Kepercayaan pelanggan jadi semakin besar,” kata Anita. Selain itu, Shopee Ads juga berperan penting dalam meningkatkan visibilitas Sambal Nagih di tengah ketatnya kompetisi.
Melestarikan Rasa Lokal Lewat Inovasi Anak Muda
Bagi Anita, Sambal Nagih adalah simbol keberanian anak muda untuk melestarikan rasa lokal dengan cara yang lebih relevan dan kekinian. Baginya, keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkarya.
“Anak muda punya peran besar dalam menjaga budaya, termasuk lewat makanan. Kita nggak harus menciptakan sesuatu yang benar-benar baru. Kadang, yang dibutuhkan adalah keberanian untuk membungkus ulang apa yang sudah kita cintai sejak kecil,” tuturnya.
Kisah Anita dan Sambal Nagih menjadi bukti bahwa inovasi tidak selalu datang dari laboratorium besar atau modal jutaan rupiah, melainkan dari dapur sederhana, kemauan belajar tanpa henti, serta keyakinan untuk terus melangkah meski perlahan. Sebab, seperti sambal racikan mereka, usaha yang diracik dengan cinta dan ketekunan akan selalu ‘nagih’ di hati banyak orang.
Baca Juga: Perjalanan Inspiratif UMKM Permanence Your Clothes di Hari Keluarga Bersama Shopee