Growthmates, belum lama ini, Taro, salah satu brand pionir makanan ringan di Indonesia kembali menggelar program Taro Rangers Camp yang berlangsung dari 28-29 September 2024 di Taman Safari Bogor. Adapun, kegiatan ini digelar dalam rangka merayakan 4 dekade atau 40 tahun Taro berpetualang bersama anak Indonesia.

Berbagai kegiatan character building lewat permainan seru dan petualangan dihadirkan Taro dalam gelaran Taro Rangers Camp ini.

Antara lain, games beradu kecepatan memecahkan kode hingga bereksperimen membuat balon roket di pos udara, mencari kunci tersembunyi dalam gundukan tanah, memindahkan fireball melalui pipa hingga eksperimen membuat volcano eruption di pos api, serta menyelesaikan mencari clue di curug di pos air.

Lewat misi petualangan tersebut, anak-anak yang menjadi peserta Taro Rangers Camp akan melewati sejumlah tantangan dalam permainan. Peserta berpetualang mencari harta karun dengan 4 elemen alam yakni air, api, udara, dan tanah. 

Saat sesi press conference, Riza Arief Rahman, selaku VP- Head of Marketing FKS Food, pun memaparkan alasannya pihaknya menggelar acara Taro Ranger Camp ini. Dan menurutnya, sebagai brand yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, Taro menjadi produk yang langsung diterima sangat baik oleh pasar. Karenanya, kata dia, Taro pun akan terus berkomitmen pada pembentukan karakter anak Indonesia lewat penggabungan antara petualangan dan pembelajaran.

“Taro itu sudah besar, tapi kita tidak hanya fokus di marketing atau membangun brand. Kita ingin membuat program nyata, dan Taro ini punya purpose. Jadi kalau dalam kalimat yang kerennya itu adalah built brand good purpose, gitu. Dan, Taro Rangers Camp adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk tak hanya menyediakan camilan lezat, tetapi juga mendukung perkembangan nilai-nilai budi pekerti dan keberanian anak-anak melalui petualangan,” ungkap Riza, saat acara Taro Rangers Camp di Taman Safari, Bogor, belum lama ini.

Riza memaparkan, adapun tujuan dari diselenggarakannya Taro Rangers Camp adalah membangun karakter dengan mengasah penerapan 5 nilai dasar yang akan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari, seperti compassion (kepedulian, integrity (dapat diandalkan), courage (keberanian), resilience (ketangguhan), hingga creativity (kreatifitas).

"Inilah yang membedakan kegiatan ini dari outbond lainnya yang mungkin lebih banyak mengajarkan survival, mengenal alam, dan kerjasama tim. Kami menanamkan nilai-nilai ini ke dalam setiap aktivitas dan tantangan yang dilakukan oleh adik-adik. Setelah setiap tantangan, akan ada sesi berbagi yang difasilitasi oleh psikolog dan kakak-kakak rangers yang telah dilatih,” ujar Riza.

“Kami ingin melatih anak-anak untuk mengekspresikan emosi mereka, mengungkapkan apa yang mereka rasakan selama bermain atau mengikuti tantangan, serta memetik pelajaran dari elemen alam yang menjadi topik utama. Yang paling penting, mereka diharapkan dapat mengambil nilai-nilai budi pekerti dari setiap pengalaman," sambungnya.

Riza lantas mengatakan, pembentukan karakter anak usia dini sendiri penting sebagai bentuk sosialisasi awal mengenai pentingnya penguatan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan.

“Pembentukan karakter anak sejak dini ini dilakukan melalui pembentukan sikap, pembiasaan, dan keterampilan yang akan dilakukan oleh orang tua sebagai role model. Pembentukan karakter dapat diterapkan perlahan-lahan dan jangan memaksa. Karena pada hakikatnya anak-anak tidak baik dipaksa, dan dibiarkan bebas mengekspresikan apa yang mereka pikirkan dan ingin disampaikan, selama mereka masih di dalam batas, orang tua tidak harus mengatur dan membatasi kreativitas dan pikiran mereka,” papar Riza.

Baca Juga: Gelar Petualangan Outdoor Edukatif, Taro Komit Bantu Pembentukan Karakter Anak Indonesia, Seperti Apa?