Founder Cimory Group, Bambang Sutantio, memiliki pandangan unik dalam mendidik anak-anaknya. Ia membagi pola pengasuhan menjadi dua pendekatan besar, yakni teaching dan coaching-mentoring.
Menurut Bambang, aspek teaching, seperti pelajaran matematika atau manajemen, merupakan ranah lembaga pendidikan formal. Sementara ia bersama sang istri, Liana, memilih berfokus pada coaching dan mentoring, yaitu memberikan bimbingan berdasarkan pengalaman hidup, nilai-nilai moral, serta pembentukan mental yang kuat.
Dalam sebuah acara Seminar Dare to Care: Professional Career or Entrepreneur? di GKI Puri Indah, Bambang mengaku sempat tersadar bahwa kesibukannya dalam membangun karier hampir membuatnya kehilangan momen berharga bersama keluarga.
“Saya waktu anak-anak masih kecil, kerja bisa dibilang 24-6. Sampai pada titik, saya merasa bahwa saya akan kehilangan anak-anak saya one day, karena jauh,” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Bambang Sutantio, Pengusaha di Balik Merek Cimory dan Kanzler yang Terkenal
Kesadaran itu membuatnya mengambil keputusan besar: membeli sebuah vila di Bunca sebagai tempat escape untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Di situ saya banyak berinteraksi dengan anak-anak, bukan untuk mendidik sekolah, tapi untuk mengarahkan mereka secara mental dan value kehidupan,” tuturnya.
Bambang menekankan pentingnya pendidikan karakter di luar bangku sekolah. Ia menanamkan nilai-nilai seperti kemandirian, rasa ingin tahu, dan kemampuan melihat peluang.
“Saya selalu bilang, ini pesan dari Engkong saya juga, kamu itu mesti ke luar negeri. Tapi lihat-lihat, bukan cuma jalan-jalan. Ada sesuatu yang baik yang bisa kita pelajari tidak,” ungkapnya.
Baca Juga: Pelajaran Bisnis Keluarga Sutantio dari Pengalaman Pailit Usaha
Melalui cara ini, Bambang berharap anak-anaknya tumbuh bukan hanya cerdas secara akademis, tapi juga matang secara mental dan berjiwa tangguh menghadapi kehidupan.