Growthmates, mungkin tak sedikit di antara kamu yang kerap berbuka puasa dengan menyeruput teh manis, bukan? Minum teh manis saat berbuka diyakini dapat mengatasi dahaga setelah berpuasa 13 jam lamanya. Apalagi, jika disajikan dingin dengan es, segarnya tiada dua!

Ngomong-ngomong berbuka puasa dengan minum teh yang disukai banyak orang, ternyata hal tersebut tidak dianjurkan, Growthmates. Terlalu sering minum teh manis ketika berbuka puasa memiliki efek samping yang membahayakan kesehatan tubuh.

Kandungan di dalam teh dapat memengaruhi pencernaan dan metabolisme tubuh. Apalagi, jika diminum ketika perut kosong seperti saat berbuka puasa. Nah, berikut ini Olenka rangkum deretan alasan tidak dianjurkannya minum teh saat berbuka puasa seperti dikutip dari berbagai sumber, Senin (18/3/2024).

1. Memicu Asam Lambung Naik

Kafein yang terkandung dalam teh dapat memicu naiknya asam lambung yang menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong. Hal tersebut juga berisiko mengalami GERD, yakni asam lambung naik hingga kerongkongan yang mengakibatkan sensasi panas-terbakar pada dada dan tenggorokan.

2. Sembelit

Salah satu efek samping dari minum teh saat perut kosong adalah menyebabkan sembelit. Mengutip dari laman Times of India,  senyawa teofilin dalam teh memiliki efek dehidrasi dan dapat menyebabkan sembelit. 

Selain itu, setelah mengonsumsi teh di pagi hari atau dalam keadaan perut kosong, bakteri di dalam mulut akan memecah gula sehingga akan meningkatkan kadar asam di dalam mulut dan dapat menyebabkan erosi pada email gigi.

3. Menghambat penyerapan nutrisi

Mengutip dari laman Verywell Health, kandungan tanin di dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Tanin adalah bahan kimia yang ditemukan dalam berbagai makanan nabati seperti kacang-kacangan, teh, sayuran, dan buah-buahan. Mereka adalah sejenis polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Sebuah studi yang diterbitkan pada 2017 menemukan, teh yang dikonsumsi bersama makanan menurunkan penyerapan zat besi non-hem. Namun, minum teh satu jam setelah makan tidak menurunkan penyerapan zat besi pada tingkat yang sama. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Islami yang Inspiratif, Cocok Temani Waktu Senggang saat Ramadan

4. Sulit Tidur

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teh mengandung kafein, stimulan yang diketahui dapat mengganggu tidur. Namun, jumlah kafein dalam teh jauh lebih sedikit dibandingkan kopi, dan teh mengandung bahan kimia lain selain kafein yang mempengaruhi siklus tidur tubuh. 

Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein dapat mengganggu tidur dan berkontribusi terhadap insomnia. Kurang tidur dapat berdampak serius pada kesehatan dan kinerja, dengan dampak negatif pada kemampuan berkonsentrasi, fungsi sistem kekebalan tubuh, dan kreativitas. 

Efek kafein pada setiap orang sangat bervariasi, tetapi yang terbaik adalah menghindari kafein selama 4-6 jam sebelum tidur. 

Baca Juga: Resep Simpel Risoles Mayo yang Cocok Jadi Ide Menu Takjil Buka Puasa Hari Ini, Dijamin Bikin Nagih!

5. Meningkatkan kadar gula darah

Minum  teh manis ketika berbuka puasa juga dapat memicu meningkatnya kadar gula darah di dalam tubuh. Ada hubungan langsung antara konsumsi minuman manis secara teratur dan kemungkinan didiagnosis dengan diabetes tipe 2. Ingat, makan atau minum lebih banyak gula secara langsung menyebabkan peningkatan gula darah. 

Meskipun teh manis tidak ideal untuk menjaga kadar gula darah tetap rendah, itu tidak berarti harus mengesampingkan teh. Sebagai gantinya, pilihlah teh hitam. Mengutip dari laman Eat This, Not That, sebuah studi dari Universitas Mahidol di Thailand menunjukkan bahwa teh hitam adalah agen antidiabetes yang menjanjikan untuk kontrol glikemik, yang berarti membantu menurunkan gula darah. 

Semoga bermanfaat ya, Growthmates!