Kelapa sawit merupakan komoditas yang berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Baik dari segi pemanfaatan untuk energi maupun sektor pangan.
Kendati demikian, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dirampungkan oleh pemerintah dan stakeholder terkait untuk mengembangkan industri kelapa sawit. Hal itu diungkap oleh Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Sunari.
Sunari mengungkapkan bahwa salah satu tantangan besar pengembangan industri kelapa sawit terkendalanya Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Untuk diketahui, PSR merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk membantu pekebun rakyat memperbarui perkebunan kelapa sawit. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit tanpa memperluas lahan. PSR juga diharapkan dapat mengurangi risiko pembukaan lahan ilegal.
Sunari pun menjelaskan beberapa tantangan dalam pengembangan industri hulu dan hilir kelapa sawit di antaranya produktivitas yang rendah, lahan berada dalam kawasan hutan, kendala legalitas dan perizinan, sarana dan prasarana yang kurang memadai, regulasi yang masih belum optimal, hilirisasi, hingga black campaign terhadap sawit itu sendiri.
Baca Juga: Kata Ketua Umum Maksi soal Hilirisasi Sawit dan Solusi untuk Atasi Stunting
Di sisi lain, dirinya juga memaparkan arah strategis dalam mendukung serta meningkatkan industri hulu dan hilir kelapa sawit. Seperti peningkatan kesejahteraan petani, stabilisasi harga CPO, serta memperkuat industri hilir.
Dia menilai perlunya sinergi antara pemerintah baik sebagai lembaga pendanaan riset, maupun regulator produk hasil riset, dengan industri/perusahaan swasta serta lembaga penelitian (perguruan tinggi) untuk mendukung hulunisasi maupun hilirisasi.
“Maka dari itu, diperlukan lembaga yang berfungsi untuk mengkolaborasikan dan mensinergikan program hulu dan hilir,” ucap Sunari saat menjadi salah satu narasumber dalam acara seminar sawit series 2 bertajuk Kontribusi Hulu-Hilir Kelapa Sawit dalam Mendukung Pencapaian Ketahanan Pangan Nasional yang diselenggarakan Warta Ekonomi bersama APKASINDO di Jakarta, pada Kamis (29/08/2024) kemarin.
Baca Juga: Mendag: Indonesia Akan Maksimalkan Penggunaan CPO dan Turunannya
Lebih lanjut, untuk mendukung hulunisasi peningkatan produktivitas sawit rakyat, pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian, pemerintah kota, Gapoktan dan perusahaan swasta maupun perguruan tinggi.
“Seperti program peremajaan sawit rakyat yang menggunakan bibit bersertifikat, bantuan sarpras berupa perbaikan rantai pasok, perbaikan jalan, jembatan, alat transportasi, serta pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan,” jelasnya.