Dinas Perkebunan dan Peternakan (DISBUNNAK) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berkolaborasi dengan PT Daya Guna Lestari (DGL) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Tim Pendataan Perkebunan Kelapa Sawit 2025. Kegiatan yang berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan ini ditujukan untuk memperkuat keterampilan teknis sekaligus meningkatkan kualitas data perkebunan sawit di Kabupaten OKI.
Acara dibuka oleh Kepala Bidang Perkebunan DISBUNNAK OKI, Nila Hayati, S.P., yang mewakili Kepala Dinas. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya data yang valid dan akurat sebagai dasar perumusan kebijakan.
Baca Juga: Didukung oleh BPDP dan Ditjenbun, PT DGL Gelar Pelatihan Soft Skill untuk Penguatan SDM Pekebun
“Pendataan yang terverifikasi menjadi landasan penting dalam menyusun program pembangunan perkebunan sawit. Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat memahami aspek teknis, memanfaatkan teknologi yang ada, serta menjalankan pendataan dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Menurut Nila, penguatan kapasitas tim pendataan tidak hanya berdampak pada kualitas data, tetapi juga memperkokoh arah kebijakan keberlanjutan, mendorong kesejahteraan pekebun, dan memastikan tata kelola sawit di OKI berjalan lebih terarah.
Hal senada disampaikan Wakil Direktur PT Daya Guna Lestari, Danang MRQ. Ia menegaskan komitmen DGL untuk terus mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor perkebunan.
Baca Juga: BPDP, Ditjenbun, dan DGL Gelar Pelatihan Budidaya Sawit di Kalimantan Utara
“Kualitas data perkebunan menjadi kunci dalam merancang strategi pembangunan sawit yang tepat sasaran. Melalui kerja sama ini, kami ingin berkontribusi dalam memperkuat kompetensi tim pendataan di daerah,” jelasnya.
Dalam bimtek ini, peserta mendapatkan materi mengenai regulasi terbaru terkait Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB), termasuk perubahan dari Kepdirjenbun 105 Tahun 2018 ke SK Dirjenbun 37 Tahun 2024. Materi yang dibahas meliputi penyederhanaan substansi data pekebun, penggunaan sistem e-STDB, serta tahapan pelaksanaan mulai dari sosialisasi, pendataan, pemetaan, verifikasi, hingga penerbitan STDB.
Baca Juga: BPDP Pamerkan Beragam Produk Turunan Sawit dalam PIISU 2025
Peserta juga dilatih mengenai penerapan STDB berbasis elektronik, mulai dari pendaftaran akun, pemetaan kebun dalam format digital, verifikasi berbasis overlay geospasial, hingga penggunaan tanda tangan elektronik (TTE). Pengetahuan ini menjadi bekal penting agar tim pendataan mampu mengikuti standar nasional yang berlaku.
Kegiatan bersama DGL ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendukung, dan para pekebun. Dengan dukungan data yang terintegrasi, Kabupaten OKI optimistis mampu menyusun strategi pengembangan sawit yang lebih berdaya saing sekaligus berkelanjutan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Apresiasi Batik Sawit Smart Batik
Melalui bimtek ini, DISBUNNAK OKI menegaskan komitmennya dalam memperkuat tata kelola sawit berbasis data, sejalan dengan upaya nasional mewujudkan industri sawit yang produktif, kompetitif, dan ramah lingkungan.