Bencana alam banjir dan longsor yang menerjang Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Aceh masih terus mendapat penanganan pemerintah. Untuk mengatasi bencana itu pemerintah mesti menyiapkan anggaran jumbo.
Belakangan publik dihebohkan dengan isu penurunan anggaran penanganan bencana yang merenggut ratusan nyawa tersebut. Awalnya pemerintah disebut-sebut siap mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 triliun, namun anggaran itu terpangkas menjadi Rp491 miliar. Tidak diketahui secara jelas alasan pemangkasan tersebut.
Baca Juga: Mengulik Penyebab Bencana Alam Sumatera, Benarkah Gegara Pembalakan Liar?
Di tengah ketidakpastian anggaran itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, kesediaan anggaran untuk penanganan bencana itu mencapai lebih dari Rp500 miliar. Alokasi anggaran itu direalisasikan berdasarkan permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Anggaran BNPB masih ada Rp 500 miliar lebih yang siap," kata Purbaya dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin di Park Hyatt Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Purbaya mengatakan, apabila terdapat kekurangan anggaran dalam penanganan bencana ini, maka pemerintah siap untuk mengalokasikan anggaran tambahan, Purbaya tidak menjelaskan secara terperinci perkiraan besaran penambahan anggaran tersebut.
"Nanti kalau butuh dana tambahan, kita siap juga menambah. Sudah ada di anggarannya,” ujarnya.
Purbaya menjelaskan, penurunan realisasi anggaran tidak mencerminkan minimnya perhatian pemerintah. Menurutnya, Kemenkeu memiliki cadangan fiskal yang cukup besar sehingga siap menambah anggaran kapan pun diperlukan. BNPB juga dipersilakan mengajukan anggaran belanja tambahan (ABT) apabila kebutuhan di lapangan meningkat.
Menkeu Purbaya menambahkan, dana yang tersedia masih mencukupi untuk berbagai kebutuhan penanganan bencana, mulai dari rehabilitasi, pemulihan infrastruktur dasar, hingga perlindungan sosial bagi masyarakat terdampak.
“Kita siap terus,” pungkas Purbaya.
Baca Juga: Kejagung Buka Peluang Usut Dugaan Pembalakan Liar yang Disinyalir Jadi Biang Kerok Bencana Sumatera
Prabowo Prioritaskan Pemulihan Infrastruktur Dasar Banjir Sumatera Sementara itu, berdasarkan data per Senin (1/12/2025), sebanyak 104.901 keluarga atau 526.098 jiwa terdampak banjir di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan ratusan fasilitas umum, termasuk perkantoran, sekolah, tempat ibadah, dan pondok pesantren. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempercepat proses penanganan dan pemulihan di wilayah terdampak.