Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) ikut memberikan respons terkait isu pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Diketahui, isu tentang pemakzulan muncul ketika sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100 mendatangi kantor Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md pada 9 Januari lalu.
Baca Juga: KPU Respons Kritik Jokowi Soal Debat Pilpres 2024
Terkait itu, ia pun menyerahkan hal-hal tersebut kepada otoritas yang berwenang. "Itu masalah hukum, saya kira mungkin biar para-para ahli hukum yang membicarakannya. Kita tidak tahu itu," ucapnya kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).
Sebelumnya, Aktivis 98, Faizal Assegaf mengatakan pemakzulan menjadi penting lantaran Jokowi dan keluarga sudah menyalahgunakan wewenang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Petisi 100 datang ke DPR menggaungkan solusi terbaik menghentikan politik cawe-cawe adalah pemakzulan," kata Faizal.
Baca Juga: Komentar Istana Soal Spanduk Capres saat Kunker Presiden Jokowi
Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengaku dirinya mempercayai Menko Polhukam Mahfud MD tidak terlibat dalam isu panas pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkait itu, ia menilai jika Cawapres nomor urut 3 itu merupakan ahli hukum tata negara yang mempunyai pikiran serta prilaku yang berpijak pada konstitusi.
"Dia selalu berdiri di atas koridor konstitusi, karena isu pemakzulan itu sama saja pengingkaran atas konstitusi, apalagi kalau pemakzulan-nya itu, Presiden tidak terbukti melanggar undang-undang dasar," katanya kepada wartawan, Selasa kemarin.
Karena itu, dirinya menilai jika Mahfud kemungkinan tidak mengetahui kelompoK yang bertemu dirinya. "Mungkin Pak Mahfud tidak tahu ternyata diskusi-nya akan mengarah pada pemakzulan, saya masih khusnuzon (berbaik sangka, red.) pada Pak Mahfud," katanya.
Namun, ia menilai jika Mahfud tetap melanjutkan pertemuan itu karena dia menghormati tamunya.
"Pak Mahfud kan santri, kalau santri ada istilah penghormatan tamu," cetusnya.