PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sukses mencatatkan Laba Setelah Pajak sebesar Rp687,4 miliar hingga September 2025. Adapun Laba standalone memberikan kontribusi 48% terhadap laba konsolidasi sebesar Rp1,4 triliun.

Anggota Indonesia Financial Group (IFG) ini mencatatkan realisasi laba standalone tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya atau year on year (yoy) sebesar 591,6%. Hasil underwriting yang menjadi kontributor utama pertumbuhan laba setelah pajak juga mencatatkan realisasi sebesar Rp838,8 miliar dan tumbuh sebesar 172,1% year on year (yoy).

Baca Juga: Hingga September 2025, Askrindo Catatkan Volume Pertanggungan KUR Rp1.096 T

Direktur Utama Askrindo, M Fankar Umran mengatakan, kontributor utama terhadap pertumbuhan laba bersih adalah penerapan prudential underwriting yang memadai. Sejalan dengan strategi diversifikasi portfolio bisnis, total premi pada bisnis suretyship dan asuransi umum tercatat sebesar Rp609 miliar dan tumbuh sebesar 15% yoy. 

Baca Juga: Dengan Predikat Cumlaude, Dirut Askrindo Raih Gelar Doktor Ilmu Manajemen dari Untar

“Peningkatan premi suretyship terjadi pada new dan existing business BUMN dan bisnis asuransi umum yang berasal dari perusahaan swasta dan BUMN,” ujar Fankar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/11/2025).

Lanjutnya, ia mengatakan jika pendapatan premi Askrindo juga diperoleh dari program pemerintah (KUR) sebesar Rp2,5 triliun atau 81% dari total premi sampai dengan September 2025.  

Sementara itu, Direktur Keuangan Askrindo, Leonardo Henry Gavaza, menambahkan Askrindo juga melakukan optimalisasi penempatan pada instrumen obligasi. “Hasil dari pengelolaan aset investasi, sampai dengan September 2025 Askrindo mencatat realisasi hasil investasi sebesar Rp571,7 miliar atau tumbuh 13% yoy," tambah Leo.