Growthmates, tahukah kamu bahwa kebiasaan literasi mampu membantu mewujudkan generasi emas 2045? Banyak orang yang belum sadar dengan dunia literasi dan menganggapnya hanya fokus pada baca dan tulis. Padahal, dunia literasi tidak hanya baca dan tulis saja, tapi lebih dari itu.
Literasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisir, menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai macam persoalan.
Pada zaman yang sudah serba digital seperti saat ini, mempertahankan budaya literasi menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia, apalagi pada kalangan remaja yang lebih menyukai menatap layar kaya untuk bermain media sosial.
Terkait minat literasi pada masyarakat Indonesia, data dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001% atau hanya satu dari 1.000 orang yang gemar membaca.
Baca Juga: Ini Pentingnya Literasi Kelapa Sawit untuk Kehidupan Sehari-hari
Kurangnya kematangan pola pikir remaja menghadapi kemajuan teknologi membuat mereka tidak bisa memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Padahal, dengan adanya internet ini dapat digolongkan sebagai sarana membaca.
Namun, jika mereka lebih memilih menghabiskan waktu dengan media sosial tanpa mendapatkan hal yang bermanfaat. Hal itu menjadi sia-sia dengan tidak menjadikan internet sebagai sesuatu yang informatif dan menambah intelektual pribadi mereka.