2. Makanan Ultra-Olahan
Makanan ultra-olahan biasanya dibuat secara industri, siap makan atau siap dipanaskan, dan minim kandungan makanan utuh. Jenis makanan ini umumnya tinggi gula tambahan, garam, lemak jenuh, serta berbagai aditif.
Misalnya seperti minuman kemasan, fast food, nugget ayam, hingga permen, jenis makanan ini dapat menurunkan jumlah serta keragaman bakteri baik di usus.
Baca Juga: 9 Sarapan Rekomendasi Dokter Harvard untuk Detoks Usus dan Penyembuhan Lambung
Dampaknya, usus menjadi lebih rentan terhadap peradangan dan permeabilitas usus meningkat, yang berarti zat berbahaya lebih mudah masuk ke aliran darah.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, hingga gangguan neurodegeneratif.
3. Alkohol
Mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang terbukti mengubah komposisi mikrobioma usus. Alkohol menurunkan jumlah bakteri baik dan meningkatkan bakteri yang berpotensi merugikan.
Selain itu, alkohol dapat meningkatkan permeabilitas usus sehingga racun atau zat berbahaya lebih mudah masuk ke tubuh.