Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Prof. Rhenald Kasali, memberikan tanggapan mengenaikondisi sebuah tim yang berisikan orang-orang pintar. Ia menuturkan bahwa orang-orang pintar cenderung merasa ingin bersaing untuk menunjukan kehebatan mereka. 

Pria kelahiran Jakarta ini menegaskan bahwa orang yang telah mapan secara akademis, bagus dalam pekerjaan, dan memiliki orang tua kaya cenderung merasa dirinya lebih hebat sehingga mudah merendahkan orang lain.

Baca Juga: Prinsip Hidup Rhenald Kasali: Hidup Apapun Itu Harus Diselesaikan

"Kalau kalian melihat seorang wanita, kerjanya bagus, cantik dan punya pekerjaan bagus, orang tuanya kaya, punya mobil. Tetapi pertanyaannya, apa yang dapat kalian lakukan untuk dia? Pastinya tidak ada," ujar Rhenald Kasali seperti dikutip Olenka, Senin (28/10/2024)

Lebih lanjut, Rhenald mengatakan bahwa orang pintar cenderung ingin menjadikan orang lain sebagai pesuruh. Oleh karena itu, menurutnya, seseorang perlu memahami pemberian Tuhan seperti kedua telapak yang diciptakan memiliki celah, dengan alasan bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk dapat melengkapi.

"Tuhan menciptakan jari kita memiliki celah dengan alasan bahwa kita harus dapat saling melengkapi," tambahnya.

Dengan begitu, Rhenald menegaskan bahwa seseorang harus dapat menjadi pribadi yang komplementer bukan substitusi atau pengganti. Pasalnya, dalam membentuk suatu tim harus dapat saling melengkapi dan saling bekerja sama, bukan untuk saling bersaing.

"Maka jangan menjadi substitusi atau pengganti, jadilah komplementer yang saling melengkapi. Buatlah tim yang isinya jangan orang pintar semua," ucapnya.

Ia meyakini, orang pintar hanya mau mendapatkan kepuasannya sendiri, sedangkan orang yang bagus secara akademik akan memperebutkan nilai yang tinggi.