Presiden Prabowo Subianto mengaku telah mengubah regulasi yang mengatur ketentuan pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ia memastikan perubahan regulasi itu memberi kesempatan kepada Warga Negara Asing (WNA) untuk memimpin perusahan milik negara, hanya saja Prabowo tak menjelaskan secara spesifik peraturan apa saja yang telah ia utak-atik.
Terkait hal itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir mengatakan peraturan yang dimaksud Prabowo adalah Undang-undang Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Keempat Atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Namun Pandu juga tak menjelaskan secara terperinci pasal yang mengatur hal itu.
Baca Juga: Izinkan WNA Jadi Bos di BUMN, Prabowo Blunder?
Apabila ditelisik lebih dalam, landasan serta syarat mengangkat pimpinan BUMN dijelaskan pada Pasal 15A. Ayat (1) di dalam pasal tersebut terdapat sederet syarat yang wajib dipenuhi untuk bisa menjadi pimpinan BUMN yakni:
a. warga negara Indonesia
b. sehat jasmani dan rohani
c. tidak memiliki hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan/ atau ke samping sampai dengan derajat kedua dengan Direksi Persero dan Dewan Komisaris
d. memiliki keahlian dan pengalaman dalam mengelola Persero atau perseroan paling singkat 5 (lima) tahun
e. memiliki integritas, kepemimpinan, pengalaman, kejujuran, perilaku yang baik, serta dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Persero
f. dapat melaksanakan tugas secara penuh waktu, dan
g. persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan perseroan terbatas.
Di Pasal 15A Ayat (3) diterangkan, persyaratan sebagaimana Ayat (1) huruf a dapat ditentukan lain oleh Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN).
"Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat ditentukan lain oleh BP BUMN," demikiaan bunyi Pasal 15A Ayat (3)
Baca Juga: Prabowo Ubah Regulasi Pimpinan BUMN Tak Harus WNI, PT Garuda Indonesia Rekrut Dua WNA Jadi Direksi
Menurut Pandu, tujuan utama pemerintah mengizinkan WNA memimpin BUMN supaya performa perusahan-perusahaan pelat merah itu bisa melejit cepat agar kedepannya bisa bersaing secara global.
"Karena keinginannya adalah membawa BUMN-BUMN kita juga menjadi global champion untuk sebagian-sebagian besarnya. Jadi ya, dengan itu memang memerlukan human capital yang baik," ucapnya.