Akademisi dan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Prasanti Widyasih Sarli, mengatakan bahwa manusia bisa dibagi menjadi tiga tipe, yakni giver, taker, dan matcher.

Pembagian tiga tipe manusia tersebut berdasarkan penjelasan psikolog organisasi dan penulis buku, Adam Grant. Adam Grant meneliti sekitar 500 orang sukses dan mencoba mengelompokkan mereka ke dalam tiga kategori tersebut.

Prasanti Widyasih Sarli menjelaskan, giver merupakan tipe manusia yang paling banyak sukses apabila dibandingkan dengan dua tipe lainnya. Namun, giver juga bisa menjadi kelompok orang yang paling tidak sukses juga.

“Giver itu bisa menjadi paling atas, bisa menjadi paling bawah. ‘Lo Bu, berarti apa bedanya giver yang di atas sama yang di bawah?’ Itu pertanyaan yang ditanyakan oleh Adam Grant,” kata Prasanti Widyasih Sarli.

Baca Juga: Rentetan Kegagalan di Balik Kesuksesan Prasanti Widyasih Sarli

Baca Juga: Mengenal Prasanti Widyasih Sarli, Inovator AI yang Bisa Prediksi Keruntuhan Bangunan Akibat Gempa

Jawabannya terletak pada cara mereka memberi. Giver yang gagal adalah mereka yang memberi tanpa batas, tanpa mempertimbangkan kesejahteraan diri sendiri. Akhirnya mereka kelelahan, dimanfaatkan, dan tidak punya cukup energi untuk berkembang.

Di sisi lain, giver yang sukses, tetap memberi dengan tulus, tetapi dengan strategi dan kesadaran diri yang kuat. Mereka tahu batasan, mereka memilih momen dan orang yang tepat untuk dibantu, dan mereka memastikan bahwa kebaikan mereka menciptakan dampak jangka panjang.

“Giver yang di bawah itu adalah giver yang tidak memikirkan dirinya dia sendiri. Sedangkan kalau giver yang di atas walaupun dia memberi, dia selalu ingat sama kapasitas dirinya dia sendiri,” ungkapnya.

Menjadi giver adalah pedang bermata dua. Tapi jika kamu bisa menjadi giver yang strategis, kamu tidak hanya akan sukses, kamu akan menjadi pengaruh yang positif, kuat, dan tahan lama di dunia ini.