Nama Prasanti Widyasih Sarli sempat menyita perhatian publik, beberapa waktu lalu. Berkat inovasi yang dikembangkan, perempuan yang karib disapa Asih itu berhasil menciptakan teknologi AI yang dapat memprediksi keruntuhan bangunan akibat gempa. 

Dikenal dengan segala inovasi dan kontribusinya dalam bidang rekayasa struktural serta mitigasi bencana, Asih turut mendapatkan sejumlah penghargaan dan prestasi. Salah satunya, adalah penghargaan bergengsi dari L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2024 yang ia dapatkan bersama ketiga perempuan peneliti lainnya.

Lantas, siapa sosok dan bagaimana perjalanan karier Asih? Berikut Olenka rangkum dari pelbagai sumber, Selasa (15/4/2025), sejumlah informasi terkait mengenai Prasanti Widyasih Sarli.

Baca Juga: Membersamai Kesuksesan Murdaya Poo, Siapa Sosok Siti Hartati Murdaya? 

Profil dan Latar Pendidikan

Sebagai perempuan peneliti, sudah pasti Asih memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Mengutip dari laman LinkedIn miliknya, pada 2006, Asih menempuh pendidikan sarjananya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan fokus pada bidang Teknik Sipil. 

Setelah menyandang gelar sarjana pada 2010, Asih kemudian melanjutkan studi ke Jepang melalui program non-gelar di Nagaoka University of Technology selama tahun 2010 hingga 2011, yang memperluas wawasannya dalam pendekatan teknik sipil secara global.

Kemudian, Asih kembali pulang ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan magister di bidang yang sama di ITB, dan menyelesaikannya pada 2012. Tidak berhenti di situ, Asih kemudian meraih gelar doktor (Ph.D.) di bidang Teknik Sipil setelah menyelesaikan pendidikannya di The University of Tokyo pada tahun 2015.