Growthmates, kanker sering digambarkan sebagai penyakit akibat gaya hidup modern, lekat dengan faktor merokok, polusi, atau kurangnya aktivitas fisik. Namun kenyataannya, pemicunya jauh lebih berlapis. Banyak ancaman tersembunyi justru hadir di rak dapur, meja makan, hingga kebiasaan harian yang terlihat sepele.

Meski paparan terhadap zat berisiko tidak selalu berarti vonis kanker, memahami faktor tersembunyi ini dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih bijak untuk kesehatan jangka panjang.

Dan, dikutip dari Times of India, Senin (22/9/2025), terdapat sembilan ancaman kanker tersembunyi yang diam-diam mengintai di rak dapur dan meja makan kita sehari-hari. Kira-kira apa saja?

1. Gula Rafinasi

Konsumsi gula berlebih memang tidak langsung menyebabkan kanker, tetapi dapat memicu lonjakan insulin dan peradangan kronis, dua kondisi yang menciptakan lahan subur bagi sel abnormal. Studi juga menunjukkan bahwa gula mempercepat pertumbuhan tumor dengan membuat tubuh lebih ramah terhadap penyakit.

Pemanis buatan seperti aspartam dan sakarin pun turut disorot. Meski bukti pada manusia masih beragam, studi pada hewan menunjukkan kaitannya dengan kanker.

2. Soda

Soda menghadirkan dua ancaman sekaligus: gula berlebih dan zat aditif. Beberapa produk minuman kola menggunakan pewarna karamel yang menghasilkan 4-MEI (4-methylimidazole), senyawa yang dikategorikan sebagai kemungkinan karsinogen. Dengan kadar gula tinggi serta sifat asamnya, soda bukan sekadar minuman ringan, melainkan ancaman kesehatan jangka panjang.

3. Plastik, BPA, dan Gangguan Hormon

Banyak wadah plastik serta lapisan kaleng mengandung Bisphenol A (BPA), pengganggu endokrin yang dapat meniru hormon alami. Dalam jangka panjang, paparan BPA dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker payudara dan prostat.

4. Alkohol

WHO telah mengklasifikasikan alkohol sebagai karsinogen Golongan 1, setara dengan tembakau dan asbes. Dalam tubuh, alkohol berubah menjadi asetaldehida atau senyawa beracun yang merusak DNA.

Kaitannya dengan kanker mulut, kolorektal, hingga payudara semakin kuat, meski sering terabaikan dalam pergaulan sosial.

Baca Juga: 7 Makanan Kaya Serat yang Jadi ‘Tameng’ Alami Tubuh dari Kanker

5. Microwave dan Makanan Siap Saji

Bahaya bukan terletak pada microwave, melainkan makanan instan yang dimasukkan ke dalamnya. Produk siap saji biasanya sarat pengawet, garam, dan perasa buatan.

Jika dipanaskan dalam wadah plastik, zat kimia seperti ftalat dapat berpindah ke makanan, menambah risiko bagi tubuh.

6. Daging Olahan dan Nitrosamin

Sosis, bacon, dan salami memang menggoda, tetapi mengandung nitrat dan nitrit yang dapat berubah menjadi nitrosamin—senyawa karsinogen saat dipanaskan. WHO pun telah mengategorikan daging olahan sebagai karsinogen Golongan 1.

7. Produk Susu Non-Organik

Masalah bukan pada susu itu sendiri, melainkan residu hormon pertumbuhan dan antibiotik yang kerap ditemukan pada produk susu non-organik. Konsumsi jangka panjang dapat mengganggu regulasi hormon manusia dan memicu kanker terkait hormon.

8. GMO dan Bahan Kimia Pertanian

Tanaman GMO dirancang tahan terhadap hama dan herbisida. Kekhawatiran muncul bukan semata dari GMO, melainkan bahan kimia yang menyertainya.

Glifosat, herbisida yang sering dipakai, telah dikategorikan sebagai “kemungkinan karsinogenik” oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.

9. Budidaya Ikan dan Kontaminasi

Ikan budidaya sering mengandalkan antibiotik, pestisida, hingga pewarna sintetis. Zat-zat ini dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan risiko kesehatan.

Selain itu, praktik budidaya intensif turut meninggalkan dampak lingkungan.

Nah Growthmates, kanker bukanlah akibat dari satu faktor tunggal, melainkan hasil akumulasi dari gaya hidup, lingkungan, hingga pilihan kecil sehari-hari.

Dengan memahami bahwa risiko bisa tersembunyi dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi, setiap orang dapat mengambil langkah lebih sadar untuk melindungi kesehatan diri dan keluarga.

Baca Juga: 7 Cara Menjauhkan Diri dari Kanker Menurut Peneliti yang Telah Mengkajinya Selama 30 Tahun