Pergantian tahun menuju 2025 sudah tinggal hitungan hari. Menuju pergantian tahun, mungkin tak sedikit di antara Growthmates yang mulai mencatat sejumlah resolusi yang ingin dicapai di tahun mendatang, dan mungkin satu di antaranya adalah resolusi untuk hidup lebih sehat.
Tak dipungkiri, selama beberapa tahun terakhir, masyarakat tampak mulai menyadari betapa pentingnya kesehatan. Berbagai olahraga ringan hingga berat kini semakin digandrungi hingga menjadi tren positif di tengah aktivitas dan kesibukan yang padat. Sebut saja seperti berjalan kaki, lari, bersepeda, pilates, pound fit, zumba, dan lain sebagainya.
Memulai gaya hidup sehat tidak harus rumit. Bahkan kebiasaan kecil seperti berjalan 10 menit setiap pagi atau memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, bisa membawa dampak positif yang besar bagi kesehatan. Dukungan teknologi seperti aplikasi kesehatan dan komunitas olahraga, juga dapat membantu membangun kebiasaan sehat kini jadi lebih mudah.
Nah, Growthmates, buat kamu yang baru ingin mulai membangun kebiasaan sehat di 2025 mendatang, berikut sejumlah tips yang dapat kamu terapkan seperti dirangkum dari laman World Health Organization, Jumat (27/12/2024).
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama dengan Kopi, Bisa Picu Masalah Kesehatan!
1. Terapkan Pola Makan Sehat
Mulailah terapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi kombinasi berbagai jenis makanan, termasuk buah, sayur, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian utuh. Orang dewasa harus mengonsumsi setidaknya lima porsi (400g) buah dan sayur per hari.
Kamu dapat meningkatkan asupan buah dan sayur dengan selalu menyertakan sayur dalam menu makan, mengonsumsi buah dan sayur segar sebagai camilan, mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayur, dan mengonsumsi buah dan sayur saat musimnya karena lebih segar, lebih bernutrisi, dan biasanya lebih terjangkau.
Dengan mengonsumsi makanan sehat, kamu akan mengurangi risiko kekurangan gizi dan penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
2. Kurangi Konsumsi Garam dan Gula
Kurangi asupan garam hingga 5g per hari, setara dengan sekitar satu sendok teh. Cara yang lebih mudah untuk melakukannya adalah dengan membatasi jumlah garam, kecap, kecap ikan, dan bumbu-bumbu bersodium tinggi lainnya saat menyiapkan makanan; menyingkirkan garam, bumbu penyedap, dan bumbu-bumbu dari meja makan; menghindari camilan asin; dan memilih produk rendah sodium.
Di sisi lain, mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penambahan berat badan yang tidak sehat. Baik pada orang dewasa maupun anak-anak, asupan gula bebas harus dikurangi.
WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi kurang dari 5% dari total asupan energi untuk manfaat kesehatan tambahan. Kamu dapat mengurangi asupan gula dengan membatasi konsumsi camilan manis, permen, dan minuman manis.
3. Kurangi Asupan Lemak Berbahaya
Lemak yang dikonsumsi harus kurang dari 30% dari total asupan energi. Ini akan membantu mencegah penambahan berat badan yang tidak sehat dan PTM. Ada berbagai jenis lemak, tetapi lemak tak jenuh lebih baik daripada lemak jenuh dan lemak trans.
WHO merekomendasikan untuk mengurangi lemak jenuh hingga kurang dari 10% dari total asupan energi; mengurangi lemak trans hingga kurang dari 1% dari total asupan energi; dan mengganti lemak jenuh dan lemak trans dengan lemak tak jenuh.
Lemak tak jenuh yang baik ditemukan pada ikan, alpukat dan kacang-kacangan, dan pada minyak bunga matahari, kedelai, canola dan zaitun; lemak jenuh ditemukan pada daging berlemak, mentega, minyak kelapa sawit dan kelapa, krim, keju, ghee dan lemak babi; dan lemak trans ditemukan pada makanan yang dipanggang dan digoreng, dan makanan ringan dan makanan kemasan, seperti pizza beku, kue, biskuit, dan minyak goreng dan olesan.
Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Ini Deretan Manfaat Luar Biasa Cokelat untuk Kesehatan
4. Tingkatkan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Ini termasuk latihan dan aktivitas yang dilakukan saat bekerja, bermain, mengerjakan tugas rumah tangga, bepergian, dan melakukan kegiatan rekreasi.
Jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan bergantung pada kelompok usia, tetapi orang dewasa berusia 18-64 tahun harus melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang sepanjang minggu. Tingkatkan aktivitas fisik intensitas sedang menjadi 300 menit per minggu untuk mendapatkan manfaat kesehatan tambahan.
5. Berhenti Merokok!
Merokok tembakau menyebabkan PTM seperti penyakit paru-paru, penyakit jantung, dan stroke. Tembakau tidak hanya membunuh perokok langsung tetapi juga mereka yang bukan perokok melalui paparan asap rokok.
Jika saat ini kamu seorang perokok, belum terlambat untuk berhenti. Setelah kamu melakukannya, kamu akan merasakan manfaat kesehatan langsung dan jangka panjang.
Jika kamu bukan perokok, itu bagus! Jangan mulai merokok dan perjuangkan hak kamu untuk menghirup udara bebas asap tembakau.
6. Rutin Periksa Tekanan Darah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap disebut sebagai "the silent killer". Hal ini karena banyak orang yang menderita hipertensi mungkin tidak menyadari masalah tersebut karena mungkin tidak memiliki gejala apa pun. Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya.
Periksakan tekanan darah secara teratur oleh petugas kesehatan sehingga kamu mengetahui angka-angkanya. Jika tekanan darah tinggi, dapatkan saran dari petugas kesehatan. Hal ini penting dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi.
Baca Juga: 10 Kebiasaan yang Dilakukan Orang Sukses Dunia untuk Menjaga Kesehatan Otak
7. Minum Antibiotik Sesuai Resep Dokter
Resistensi antibiotik merupakan salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar di generasi saat ini. Ketika antibiotik kehilangan kekuatannya, infeksi bakteri menjadi lebih sulit diobati, yang menyebabkan biaya medis yang lebih tinggi, perawatan di rumah sakit yang lebih lama, dan peningkatan angka kematian.
Antibiotik kehilangan kekuatannya karena penyalahgunaan dan penggunaan berlebihan pada manusia dan hewan. Pastikan hanya mengonsumsi antibiotik jika diresepkan oleh tenaga kesehatan yang berkualifikasi. Setelah diresepkan, selesaikan hari pengobatan sesuai petunjuk. Jangan pernah berbagi antibiotik.
Semoga bermanfaat!