Growthmates, pasti kamu pernah merasa cemas saat menghadapi situasi yang membuatmu khawatir. Hal tersebut terbilang normal dialami oleh setiap manusia, karena akan mereda dengan sendirinya. Namun, jika rasa cemas itu berlangsung dalam waktu lama dan berlebihan bahkan mengganggu keseharianmu, itu bisa menjadi tanda gangguan kecemasan.
Menukil dari laman Health, gangguan kecemasan memengaruhi sekitar 31% orang dewasa sepanjang hidup mereka. Gangguan kecemasan dapat berupa kecemasan sosial atau gangguan kecemasan umum (GAD) hingga gangguan panik dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan tidak selalu sama penanganannya. Dalam banyak kasus, penderitanya dapat diobati dengan konseling, mengonsumsi obat anti-anxiety, atau kombinasi antara keduanya.
Namun, selain terapi dan pengobatan, ada pengobatan alami yang dapat mengatasi kecemasan dan membantu meringankan gejala tertentu. Berikut Olenka rangkum tujuh pengobatan alami di antaranya.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Solusi Terbaik untuk Caregiver Hadapi Keluarga dengan Masalah Kesehatan Mental
1. Olahraga
Growthametes, kamu pasti sudah tahu betul akan banyak manfaat yang didapatkan dari rajin olahraga, salah satunya baik untuk kesehatan mental. Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi kecemasan.
Meskipun dianjurkan untuk melakukan olahraga intensitas sedang selama 150 menit per minggu, penelitian menunjukkan bahwa kecemasan dapat berkurang sementara setelah satu sesi olahraga.
Dengan terus berolahraga secara teratur, gejala kecemasan jangka panjang juga dapat berkurang. Selain itu, praktik gerakan penuh perhatian, seperti yoga, diyakini memiliki efek anti-kecemasan.
2. Kamomil
Sebuah penelitian menunjukkan, penggunaan kamomil secara teratur dapat membantu mengurangi gejala GAD sedang hingga berat.
Seseorang dengan GAD mungkin merasa khawatir tentang hal-hal yang terjadi dalam kesehariannya, sampai kekhawatiran tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Namun, peserta satu penelitian mengalami perbaikan dalam GAD mereka setelah mengonsumsi tiga kapsul ekstrak kamomil 500 mg sehari selama beberapa bulan.
Penggunaan ekstrak oral kamomil dosis tinggi dalam jangka panjang yang digunakan dalam penelitian ini tampaknya tidak menimbulkan masalah keamanan.
Meskipun penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengetahui jumlah pasti yang dianggap aman, secara umum diyakini bahwa jumlah berapapun yang digunakan dalam teh, serta suplemen oral jangka pendek apapun, aman.
Efek samping negatif seperti mual dan pusing tidak umum terjadi, dan kamomil dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah (warfarin) atau obat yang digunakan untuk mencegah penolakan transplantasi organ (siklosporin). Kamomil juga dapat memicu reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap serbuk sari seperti ragweed.
Baca Juga: Benarkah Gen Z Lebih Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental? Ini Kata Psikolog
3. Bunga Lavender
Penelitian telah menunjukkan adanya perbaikan gejala kecemasan setelah mengonsumsi atau mencium lavender—terutama sebelum operasi dan sebelum dan sesudah kemoterapi.
Namun, lavender mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik. Mengonsumsi lavender dalam bentuk teh atau ekstrak dapat menimbulkan efek samping seperti sakit kepala dan sembelit. Obat ini juga dapat meningkatkan rasa kantuk jika digunakan bersama obat penenang lainnya.
4. Aromaterapi
Menggunakan minyak esensial sebagai bagian dari aromaterapi mungkin merupakan cara alami untuk meredakan kecemasan. Aromaterapi melibatkan pengisian ruang dengan aroma minyak tertentu, yang biasanya berbahan dasar tanaman, dan menghirupnya.
Satu ulasan menemukan bahwa minyak esensial secara keseluruhan membantu mengurangi kecemasan. Namun, minyak esensial jeruk sangat membantu untuk mengurangi kecemasan.
5. Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 biasanya ditemukan dalam makanan laut, kerang, dan suplemen minyak ikan. Kandungan ini dibutuhkan untuk membangun sel-sel otak dan membantu fungsi dasar lainnya.
Asam lemak mungkin juga memiliki dampak positif terhadap kecemasan. Walaupun penelitian memiliki temuan yang beragam, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa suplemen omega-3 dapat membantu mengurangi dan mencegah gejala kecemasan secara signifikan.
Hal ini terutama berlaku bagi orang yang telah didiagnosis dengan gangguan tertentu.
6. Magnesium
Magnesium —mineral yang ditemukan dalam makanan seperti biji-bijian utuh, sayuran berdaun hijau, dan susu—berperan dalam fungsi otak, sehingga berpotensi menimbulkan kecemasan.
Sebuah tinjauan penelitian menemukan, bukti awal yang menunjukkan bahwa suplemen magnesium berpotensi mengurangi gejala kecemasan ringan, kecemasan umum, dan gejala PMS terkait kecemasan.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Pagi Hari untuk Mengurangi Risiko Depresi
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian tentang dampak magnesium terhadap gejala kecemasan secara lebih luas.
Selain itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bentuk magnesium apa yang paling baik untuk mengelola kecemasan. Magnesium laktat, magnesium oksida, dan magnesium glisinat merupakan contoh suplemen magnesium.
7. Lemon Balm
Lemon balm merupakan tanaman herbal dalam keluarga mint, telah lama dianggap memiliki khasiat menenangkan. Meskipun penelitian saat ini terbatas, ada beberapa bukti yang menunjukkan dampak positifnya terhadap kecemasan dan suasana hati.
Dua penelitian terpisah menemukan bahwa mengonsumsi minuman yang dicampur dengan lemon balm memiliki efek anti-kecemasan yang positif pada orang yang sedang dalam pemulihan setelah operasi jantung dan luka bakar parah.
Itu dia deretan pengobatan alami yang dinilai dapat membantu meredakan kecemasan. Namun, tetap diperlukan konsultasi ke profesional untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ya, Growthmates!