Growhtmates, tahun 2025 menjadi periode penuh ujian bagi dunia kerja. Kecerdasan buatan (AI) kian agresif mengambil alih berbagai peran, ekonomi global bergerak tak menentu, dan Generasi Z hadir dengan nilai-nilai baru yang 'mengguncang' budaya kantor yang sering kali membuat generasi milenial dan Gen X 'terkejut'.

Menjelang akhir 2025, muncul sejumlah pola yang tak bisa diabaikan. Tren-tren ini bukan sekadar fenomena sesaat, melainkan sinyal kuat tentang arah masa depan pekerjaan di 2026 dan tahun-tahun berikutnya.

Dari sikap bertahan di pekerjaan hingga penolakan terhadap ambisi karier konvensional, berikut 5 tren utama yang membentuk wajah baru dunia kerja di 2025.

1. Berpegang Teguh pada Pekerjaan (Job Clinging)

Sesuai namanya, tren ini menggambarkan para profesional yang memilih bertahan mati-matian di pekerjaan mereka.

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan ancaman otomatisasi oleh AI, stabilitas menjadi komoditas paling berharga.

Alih-alih mengambil risiko pindah karier atau mencari tantangan baru, banyak karyawan memilih 'memeluk' pekerjaan mereka bahkan jika tidak sepenuhnya puas.

Fenomena ini menunjukkan pergeseran besar, yaitu keamanan kini lebih diutamakan dibanding ambisi, setidaknya untuk sementara waktu.

2. Menipu Karier (Career Catfishing)

Jika sebagian orang bertahan, sebagian lainnya justru mengambil jalan ekstrem. Muncul tren 'career catfishing', di mana seseorang menerima tawaran kerja, tetapi menghilang begitu saja dan tidak muncul di hari pertama kerja.

Fenomena ini banyak dilakukan oleh profesional muda, khususnya Generasi Z. Bagi mereka, menghilang tanpa penjelasan bukan lagi tabu.

Sikap ini dipandang sebagai respons atas kelelahan kerja, ekspektasi yang tidak sesuai, atau munculnya peluang yang lebih baik di menit-menit terakhir.

Tren ini mencerminkan perubahan besar dalam cara generasi muda memandang komitmen, loyalitas, dan relasi kuasa di tempat kerja.

Baca Juga: 7 Pekerjaan yang Paling Banyak Dibutuhkan Tahun 2026