3. Takutlah pada ketidaktahuan, bukan pada risiko

Bagi Kiyosaki, masalah utama kelas menengah dan miskin bukanlah kurangnya uang, melainkan ketakutan mengambil risiko. Ironisnya, menurut dia, risiko terbesar justru adalah tidak mengambil risiko sama sekali.

Namun, ini bukan ajakan untuk berspekulasi tanpa perhitungan. Kiyosaki menekankan pentingnya literasi keuangan agar seseorang mampu mengambil risiko yang terukur.

Memahami cara kerja pasar saham, hukum properti, atau model bisnis adalah bekal utama sebelum melangkah.

Kekayaan, menurutnya, tidak dibangun dengan terus bertahan di zona nyaman, melainkan dengan keberanian keluar dari zona tersebut setelah dibekali pengetahuan yang cukup.

4. Buat uang bekerja untuk Anda

Sejak kecil, banyak orang diajarkan untuk belajar giat agar mendapatkan pekerjaan yang baik. Kiyosaki membalik pola pikir ini dengan mengatakan, 'orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang. Orang kaya membuat uang bekerja untuk mereka'.

Artinya, penghasilan tidak seharusnya hanya bergantung pada jam kerja atau kehadiran fisik. Investasi dan aset harus mampu menghasilkan pendapatan sendiri, baik melalui dividen, sewa, royalti, maupun sumber pendapatan pasif lainnya.

Ketika seseorang memahami bagaimana uang bergerak, ia bisa membangun sistem keuangan yang tetap berjalan bahkan saat ia tidak aktif bekerja. Inilah alasan Kiyosaki sangat menekankan pentingnya literasi keuangan sejak dini.

5. Pola pikir adalah fondasi utama kekayaan

Inti dari 'Rich Dad Poor Dad' bukanlah soal angka, melainkan pola pikir. Dua orang dengan penghasilan yang sama bisa berakhir di kondisi keuangan yang sangat berbeda.

Satu membangun aset dan berinvestasi dengan bijak, sementara yang lain hidup dari gaji ke gaji.

Menurut Kiyosaki, orang kaya cenderung berpikir dalam kerangka peluang, perencanaan jangka panjang, dan strategi. Sebaliknya, pola pikir kekurangan membuat seseorang terjebak pada ketakutan, kepuasan instan, dan ketergantungan pada keberuntungan.

Perubahan pola pikir ini memang tidak instan, tetapi dampaknya terasa dalam setiap keputusan finansial, mulai dari cara membelanjakan uang hingga memilih jalur karier.

6. Jangan pernah menyerah

Gagasan Robert Kiyosaki kerap menuai pro dan kontra. Namun satu hal tak terbantahkan, yakni ia berhasil membuat jutaan orang di seluruh dunia berpikir ulang tentang uang dan kehidupan finansial mereka.

Di era ketika kemandirian finansial bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan, pelajarannya terasa semakin relevan.

Anda tidak harus langsung menjadi pengusaha atau investor besar. Yang terpenting adalah memahami dasar-dasarnya, membangun kebiasaan yang sehat, dan menanamkan pola pikir yang mendorong pertumbuhan.

Karena pada akhirnya, seperti yang ditulis Kiyosaki, Anda hanya benar-benar miskin jika Anda menyerah.

Baca Juga: Kunci Reputasi dan Keuangan yang Perlu Disiapkan Freelancer Menurut Financial Planner