Mitos 3 – Berinvestasi dalam saham adalah hal yang berisiko
Beberapa orang mulai menghindari investasi di pasar saham sama sekali. Mereka menganggapnya berisiko karena ‘salah satu kerabat mereka’ kehilangan uang di pasar saham.
Meskipun saham bisa berfluktuasi, salah jika kita berpikir bahwa semua investasi saham berisiko. Sebaliknya, jika kamu berinvestasi pada saham setelah melakukan penelitian dan nasihat keuangan yang tepat, saham dapat menjadi bagian penting dari portofoliomu yang dapat membantu kamu tumbuh secara finansial dalam jangka panjang.
Mitos 4 – Kartu kredit adalah bisnis yang berisiko
Banyak orang menolak menggunakan kartu kredit atau bahkan menagihnya karena percaya bahwa kartu kredit dapat menyebabkan kehancuran finansial. Meskipun benar bahwa penggunaan yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan masalah keuangan dan akumulasi utang, menghindarinya sepenuhnya bukanlah pendekatan yang praktis.
Faktanya, kartu kredit menawarkan kemudahan, imbalan, diskon, dan dapat membantu membangun nilai kredit positif bila digunakan secara bertanggung jawab dan dibayar tepat waktu.
Mitos 5 - Pendapatan tinggi berarti hidupmu lebih baik
Memiliki penghasilan yang tinggi tidak serta merta menjamin kesuksesan finansial. Faktanya, hal ini berbeda-beda pada setiap orang. Meskipun penghasilan yang besar tentu akan memudahkan pencapaian tujuan finansial, namun hal tersebut tidak menjamin kesejahteraan jika seseorang tidak belajar mengelola keuangan dengan bijak.
Tanpa pengetahuan yang baik, orang-orang yang berpenghasilan tinggi dapat terjerumus ke dalam perangkap pengeluaran berlebihan dan utang, yang pada akhirnya gagal menabung untuk masa depan. Oleh karena itu, kesuksesan finansial lebih bergantung pada caramu mengelola dan menyimpan uang dibandingkan jumlah penghasilan.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: Membedah Pos Keuangan Gen Z, Milenial, dan Gen X: Dari Angsuran hingga Investasi