Memiliki berat badan ideal merupakan dambaan setiap orang, baik wanita maupun pria. Untuk mencapainya, diet memang perlu dilakukan. Namun, diet bukan sekadar membatasi asupan makanan. Pola hidup sehat, seperti aktif bergerak dan rutin berolahraga, juga harus menjadi bagian dari upaya mencapai berat badan ideal.
Meski sudah banyak informasi tentang bagaimana menjalani diet dengan tepat, namun tak dipungkiri ada banyak mitos yang bisa menghambat penurunan berat badan. Mitos-mitos tersebut terkadang dapat menyebabkan ekspektasi yang tidak realistis, kebiasaan buruk, hingga bahkan berdampak bagi kesehatan baik fisik maupun mental.
Berikut ini dirangkum dari Times of India, Senin (21/4/2025), lima mitos mengenai diet yang tidak perlu dipercaya dan sebaiknya dihindari untuk mendukung kesehatan lebih lanjut.
Baca Juga: Habis Lebaran Berat Badan Langsung Naik? Ini Tips Diet yang Tepat!
1. Melewatkan Makan
Mungkin, masih ada di antara Growthmates yang beranggapan dengan tidak makan, badan akan cepat kurus. Asal Growthmates tahu, melewatkan makan itu hanya akan memperlambat metabolisme tubuh, parahnya lagi bikin makan berlebih di kemudian hari.
Kebiasaan buruk ini akan mengganggu kadar gula darah dan membuat tubuh menyimpan lemak, yang mana dapat menghambat penurunan berat badan dalam jangka panjang dan berkelanjutan.
Jadi, anggapan dengan nggak makan bisa bikin badan cepat kurus itu, nggak benar ya, Growthmates! Ini justru bisa menghambat berat badan turun, apalagi bagi kamu yang saat ini sebagai pejuang diet!
2. Karbohidrat Jadi Musuh
Sudah bisa dipastikan, karbohidrat menjadi asupan yang paling dihindari saat diet, benar kan? Saat diet, karbohidrat auto jadi musuh. Padahal, ini anggapan yang keliru, Growthmates!
Menghilangkan asupan karbohidrat sama sekali ketika diet justru akan menghilangkan energi dari tubuh. Ketika asupannya dihilangkan sepenuhnya, tubuh akan kekurangan bahan bakar untuk menjalankan fungsi sehari-hari, seperti berpikir, bergerak, hingga menjaga suhu tubuh. Akibatnya, tubuh bisa terasa lemas, mudah lelah, bahkan bisa mengganggu konsentrasi dan suasana hati.
Biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran menyediakan nutrisi dan serat penting yang mendukung metabolisme dan rasa kenyang. Keseimbangan adalah kuncinya. Karbohidrat tetap dibutuhkan, hanya saja pilih jenis yang lebih sehat dan konsumsi dalam jumlah yang sesuai.
Baca Juga: 7 Kesalahan saat Melakukan Intermittent Fasting, Bikin Gagal Diet
3. Makanan Bebas Lemak Itu Baik
Bebas lemak itu belum tentu sehat, Growthmates. Makanan bebas lemak seringkali mengandung gula atau bahan kimia tambahan untuk meningkatkan rasa.
Lemak sehat dari kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat sangat penting untuk keseimbangan hormon dan rasa kenyang. Jadi, pilih asupan lemak baik, bukan sekadar makanan bebas lemak ya, Growthmates!
4. Olahraga Intens Setiap Hari
‘Pokoknya harus olahraga setiap hari, biar cepet kurus!’ Melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga untuk menyempurnakan dietmu, nggak ada salahnya kok. Tapi, Growthmates harus tahu kalau olahraga berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan cedera.
Penurunan berat badan itu bergantung pada konsistensi, bukan intensitas. Istirahat dan pemulihan sangat penting untuk perbaikan otot, metabolisme, dan kemajuan kebugaran jangka panjang.
Baca Juga: 6 Tren Diet yang Akan Populer di Tahun 2025
5. Banyak Minum Air Putih, Bikin Gemuk
Kata siapa? Air putih atau air mineral itu tidak mengandung kalori, sehingga tidak menyebabkan penambahan berat badan. Justru, air mendukung metabolisme, pencernaan, dan detoksifikasi racun pada tubuh.
Selain itu, dengan tetap terhidrasi dapat mencegah makan berlebihan dan kembung. Bahkan, minum air sebelum makan dapat membantu kamu mengontrol porsi makan, dan mengurangi asupan kalori secara alami.
Menurunkan berat badan itu bukan sekadar niat dan disiplin, tapi soal pola hidup. Penurunan berat badan dipengaruhi banyak faktor seperti kebiasaan, lingkungan, hormon, hingga emosi.
Jadi, bukan cuma soal “kurang niat” ketika berat badan sulit turun. Yang lebih penting adalah perubahan gaya hidup yang realistis dan berkelanjutan, bukan rutinitas ketat yang bisa membuatmu stres. Saat tubuh dan pikiran selaras, hasilnya akan jauh lebih sehat dan bertahan lama.