Growthmates, dunia profesional bisa jadi sesuatu yang sulit, terutama ketika berhadapan dengan rekan kerja yang toxic. Orang-orang toxic ini dapat menguras energi kita, mengganggu dinamika tim, dan mengurangi kepuasan kerja.
Namun, ada beberapa cara efektif untuk mengelola situasi seperti itu dan menjaga lingkungan kerja yang positif. Berikut 5 strategi menangani rekan kerja yang toxic.
1. Tetapkan batasan
Sangat penting bagi kita untuk menetapkan batasan yang jelas ketika berinteraksi dengan rekan kerja yang toxic. Identifikasi perilaku mana yang tidak dapat diterima dan komunikasikan batasan Anda dengan tegas namun sopan.
Misalnya, jika seorang kolega sering mengganggu pekerjaanmu dengan gosip atau hal-hal negatif, beri tahu mereka bahwa kamu perlu fokus dan lebih suka mendiskusikan topik yang berhubungan dengan pekerjaan. Menjunjung tinggi batasan ini secara konsisten dapat mengurangi dampaknya terhadap produktivitas dan kesejahteraan mentalmu sendiri, Growthmates.
2. Catat interaksinya
Simpan catatan rinci tentang interaksi dengan rekan kerja yang toxic, terutama jika perilaku mereka mengganggu atau berbahaya.
Mendokumentasikan insiden dapat membantu jika kamu perlu menyampaikan masalah tersebut ke bagian SDM atau manajemen. Catat tanggal, waktu, sifat setiap pertemuan, dan saksi yang hadir. Dokumentasi ini dapat memberikan bukti kuat untuk mendukung klaim kamu dan membantu menyelesaikan konflik dengan lebih efektif.
Baca Juga: Tips Ampuh Menghadapi Lingkungan Kerja yang Toxic, Wajib Dicoba Nih!
3. Carilah dukungan dari rekan kerja lain
Menciptakan jaringan rekan kerja yang suportif dapat mencegah perilaku toxic. Bagikan pengalamanmu dengan kolega tepercaya yang dapat memberikan saran, perspektif, dan solidaritas.
Memiliki sekutu di tempat kerja dapat membantumu mengurangi rasa terisolasi dan lebih berdaya untuk mengatasi perilaku toxic.
4. Prioritaskan perawatan diri
Mengelola rekan kerja yang toxic dapat mengganggu kesehatan mental dan emosional. Lakukan perawatan diri sebagai prioritas dengan melakukan aktivitas yang membantumu bersantai dan memulihkan tenaga di luar pekerjaan.
Seperti melakukan olahraga, hobi, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, atau melatih kesadaran dan meditasi. Merawat diri sendiri memastikanmu memiliki ketahanan untuk menangani tantangan di tempat kerja secara efektif.
5. Pertimbangkan bantuan profesional
Jika situasinya menjadi tidak tertahankan dan mulai memengaruhi kesehatan mental, mencari bantuan profesional mungkin bermanfaat. Seorang terapis atau konselor dapat memberikan strategi untuk mengatasi stres dan menghadapi kepribadian yang sulit.
Selain itu, jika perilaku toxic tersebut melanggar kebijakan di tempat kerja atau merupakan pelecehan, penting untuk melibatkan SDM atau manajemen yang lebih tinggi untuk mengatasi masalah tersebut secara formal.
Baca Juga: 8 Strategi Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Lingkungan Kerja yang Toxic