2. Jenny Quantero, Kekayaan Bersih USD1,5 miliar

Dalam Forbes, nama Jenny Quantero tercatat bersama suaminya, Engki Wibowo. Pasangan ini adalah orang terkaya nomor 31 di Indonesia dengan kekayaan USD1,5 miliar atau sekitar Rp23,69 triliun.

Sama seperti Dewi Kam, Jenny Quantero dan Engki Wibowo juga mendapatkan kekayaan dari saham Bayan Resources. 

Pasangan ini membantu Low Tuck Kwong membangun Bayan Resources pada tahun 2004. Kekayaan mereka pun bertambah ketika perusahaan itu go public di tahun 2008.

Jenny Quantero saat ini menjabat sebagai Direktur Urusan Koperasi dan Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk. Selain itu, ia juga menjadi Direktur di sebagian besar Anak Perusahaan Bayan Group. 

3. Arini Subianto, Kekayaan Bersih USD1,34 miliar

Arini Subianto tercatat dalam Forbes bersama keluarganya. Keluarga Arini merupakan orang terkaya nomor 36 di Indonesia dengan kekayaan USD1,34 miliar  atau sekitar Rp21,1 triliun.

Arini adalah putri dari taipan Indonesia Benny Subianto yang sudah meninggal dunia pada Januari 2017. Jabatan yang saat ini Arini pegang antara lain adalah Presiden Direktur Persada Capital Investama.

Investasi Persada ini mencakup berbagai bidang, mulai dari produk pengolahan kayu, minyak kelapa sawit, hingga pengolah karet dan batu bara. Salah satu portofolio Persada adalah saham minoritas Adaro Energy.

Selain itu, Arini pun menjabat sebagai Komisaris PT. Adaro Energy, Direktur PT. Panaksara, Komisaris PT. Adaro Strategic Capital, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Melihat Rutinitas Harian Orang Terkaya Kedua di Dunia Jeff Bezos

4. Marina Budiman, Kekayaan Bersih USD1,01 miliar

Marina Budiman adalah orang terkaya nomor 47 di Indonesia dengan kekayaan sebesar USD1,01 miliar atau sekitar Rp15,94 triliun.

Wanita berusia 62 tahun ini merupakan pendiri dan Presiden Komisaris PT DCI Indonesia. Bersama Otto Sugiri dan Han Arming Hanafia, Marina mendirikan PT DCI Indonesia pada 18 Juli 2011. Sebelumnya, Marina bekerja dengan Otto Toto Sugiri di Bank Bali pada 1985 dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada 1989.

Perusahaan dibesarkan menjadi operator pusat data Tier IV pertama di Asia Tenggara. Sejak 2016 hingga sekarang, Marina menjabat sebagai presiden komisaris perusahaan.

PT DCI Indonesia Tbk (DCII) telah mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 8.042% berada di level Rp42.750 per lembar saham. Kenaikan saham DCII yang juga menopang kekayaan Marina, yang tercatat memiliki kepemilikan saham DCII sebesar 22,51%.

Tercatat, harga penawaran umum perdana DCII yang berada di angka Rp420 per lembar sekarang menjadi Rp35.825 per lembar.

Sebelumnya, Marina bekerja dengan Otto Toto Sugiri di Bank Bali pada 1985 dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada 1989. Dia lalu mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia, pada 1994.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes per Juli 2024