3. Utamakan Kualitas daripada Kecepatan dan Kuantitas
Hermès identik dengan pengerjaan yang cermat. Produk mereka dirancang agar tahan lama, dan merek tersebut menghindari produksi massal. Alih-alih mengejar volume, Hermès berfokus pada kualitas kerajinan dan keabadian, yang memperkuat eksklusivitasnya. Perhatian terhadap kualitas ini menawarkan pelajaran penting dalam kesejahteraan organisasi: kualitas harus didahulukan daripada kecepatan dan kuantitas.
Dalam konteks kepemimpinan, ini mungkin berarti lebih sedikit tetapi lebih bermakna dalam melakukan check-in dengan karyawan atau meminimalkan rapat demi pekerjaan yang mendalam dan produktivitas.
Alih-alih menerapkan fasilitas yang dangkal, organisasi dapat mengembangkan beberapa inisiatif berdampak tinggi yang membahas prioritas kesejahteraan sejati karyawan, seperti kesehatan finansial, kesehatan mental, atau peluang pengembangan karier. Berfokus pada kualitas daripada kuantitas membangun budaya tempat kerja yang lebih bijaksana dan efektif.
4. Beroperasi dengan Pola Pikir Warisan
Hermès memainkan permainan jangka panjang sebagai merek warisan, memandang setiap keputusan sebagai investasi dalam warisannya. Seperti yang dikatakan Martin Roll, seorang ahli strategi bisnis global dan penasihat senior di McKinsey, kepada Business Insider, "Anda tidak membeli tas atau syal untuk musim ini untuk Hermès. Anda dapat membenarkannya karena itu hampir seperti aset jangka panjang di rumah Anda."
Sebagian besar perusahaan akan mengejar pertumbuhan jangka pendek agar terlihat bagus dalam hal pendapatan sambil menggadaikan sebagian dari kesuksesan jangka panjang mereka. Namun, strategi Hermès "mengorbankan pertumbuhan jangka pendek," jelas Roll, "karena mereka tidak mengejar pertumbuhan."
Para pemimpin juga dapat memperoleh manfaat dari perspektif warisan jangka panjang. Daripada terpaku pada keuntungan langsung atau jangka pendek, pertimbangkan untuk membangun warisan yang langgeng melalui keputusan yang matang dengan memprioritaskan kesejahteraan karyawan, pengembangan kepemimpinan, dan budaya internal yang kuat di mana anggota tim dapat dengan mudah membayangkan diri mereka tumbuh dalam perusahaan.
Pendekatan yang berfokus pada warisan ini dapat meningkatkan retensi bakat dan membangun organisasi yang stabil dan berkinerja tinggi yang menguntungkan semua orang.
Dengan memahami dan melayani karyawan secara mendalam, tetap setia pada nilai-nilai mereka, memprioritaskan interaksi pelanggan yang berkualitas, dan beroperasi dengan pola pikir warisan, para pemimpin dapat membantu organisasi mereka bertahan (dan berkembang meskipun) terjadi volatilitas pasar dan ketidakpastian global—seperti yang telah dilakukan Hermès.
Baca Juga: Strategi Bos Chevron Mike Wirth tentang Cara Membangun Loyalitas Tim yang Lebih Kuat