Di tengah meningkatnya angka penyakit hati di seluruh dunia, banyak orang belum menyadari bahwa penyebab utamanya bukanlah infeksi atau genetik, melainkan ada di piring makan mereka sendiri.

Hati atak liver adalah organ vital yang bertanggung jawab atas lebih dari 500 fungsi penting dalam tubuh, mulai dari detoksifikasi, pengolahan nutrisi, hingga produksi empedu untuk pencernaan.

Gangguan pada organ ini dapat menimbulkan konsekuensi serius, dan pola makan yang buruk adalah salah satu penyebab utamanya.

Tanpa disadari, banyak makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari mengandung bahan yang dapat merusak hati secara perlahan, terutama berkontribusi pada kondisi seperti penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).

Dan dikutip dari Times of India, Sabtu (14/6/2025), berikut 3 bahan makanan umum yang perlu diwaspadai dan cara mudah untuk melindungi hati Anda.

1. Konsumsi Karbohidrat Berlebihan

Karbohidrat memang penting sebagai sumber energi, namun ketika dikonsumsi berlebihan, terutama karbohidrat olahan seperti nasi putih, roti tawar, dan makanan manis, tubuh akan mengubahnya menjadi trigliserida, sejenis lemak yang disimpan dalam tubuh, termasuk di hati. Hal ini bisa menyebabkan penumpukan lemak di hati dan memicu NAFLD.

Kondisi ini semakin diperparah oleh resistensi insulin, yang meningkatkan penyerapan asam lemak oleh hati. Jika dibiarkan, akumulasi trigliserida akan merusak sel-sel hati dan menyebabkan peradangan kronis.

2. Minyak Biji yang Tinggi Omega-6

Minyak goreng dari biji-bijian seperti minyak kedelai, jagung, dan bunga matahari memang sering digunakan dalam masakan sehari-hari. Namun, minyak-minyak ini kaya akan asam lemak omega-6, yang jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif di hati.

Kondisi ini bisa berkembang menjadi steatohepatitis, bentuk penyakit hati berlemak yang lebih serius dan bisa menyebabkan kerusakan permanen. Sayangnya, minyak biji banyak tersembunyi dalam makanan olahan seperti camilan kemasan, keripik, dan kari instan.

Baca Juga: 9 Minuman Alami yang Dapat Mengurangi Perlemakan Hati dalam 2 Minggu

3. Fruktosa dalam Makanan dan Minuman Olahan

Fruktosa adalah jenis gula yang secara alami ada dalam buah dan sayur, namun fruktosa buatan yang digunakan dalam industri makanan seperti sirup jagung fruktosa tinggi dan sukrosa sangat berbahaya bagi hati.

Fruktosa olahan diproses pertama kali di usus, yang dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan zat pembentuk lemak yang masuk ke hati.

Hasilnya, penumpukan lemak, kerusakan hati, dan peradangan kronis. Anda bisa menemukannya dalam minuman ringan, kue kemasan, yogurt berperisa, dan bahkan saus tomat.

Lalu, Bagaimana Cara Melindungi Hati Anda?

Untungnya, kerusakan hati bisa dicegah dan bahkan dibalik, yakni dengan gaya hidup yang lebih sehat. Dan, berikut beberapa langkah sederhana untuk menjaga kesehatan hati Anda:

  • Pilih pola makan seimbang: Konsumsi makanan yang kaya sayur, buah, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat seperti minyak zaitun atau alpukat.
  • Kurangi makanan olahan dan gula: Hindari minuman manis, karbohidrat olahan, dan makanan tinggi fruktosa.
  • Minum cukup air: Air membantu proses detoksifikasi hati. Namun, minumlah secukupnya dan jangan berlebihan.
  • Rutin berolahraga: Aktivitas fisik selama 30 menit sehari dapat membantu mengontrol berat badan dan mencegah penumpukan lemak di hati.
  • Hindari alkohol: Konsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah kecil, bisa memperburuk kesehatan hati. Tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang benar-benar aman untuk hati.
  • Cuci bahan makanan: Pastikan sayur dan buah yang Anda konsumsi bebas dari pestisida dan racun dengan mencucinya bersih sebelum dikonsumsi.
Baca Juga: Waspada, Ini 4 Tanda Perlemakan Hati yang Terlihat Jelas di Tubuh