Menyambut usia ke-13, Finex merilis sebuah laporan yang menyoroti perkembangan pasar trading Indonesia dari sisi yang jarang dibahas: peran edukasi dalam membentuk kualitas dan arah industri.
Laporan bertajuk “13 Years of Finex: How the Trading Market in Indonesia Has Evolved” itu merekam perjalanan 2012–2025, ketika pasar yang dulu kecil dan terfragmentasi berubah menjadi ekosistem digital dengan partisipasi ritel yang sangat besar.
Kemudahan akses melalui smartphone, platform MT5, hingga akun mikro membuat jumlah trader bertambah pesat.
Baca Juga: Tutup 2025, Aplikasi PINTU Gelar Year-End Trading Competition Berhadiah Total Rp300 Juta
Baca Juga: Pengguna Baru PINTU Dongkrak Volume Trading Token DEX Hampir 500% di Kuartal III-2025
Nilai transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) pada 2024 tercatat mencapai Rp33,214 triliun, naik sekitar 29 persen dibanding tahun sebelumnya. Lonjakan partisipasi ini, menurut Finex, hanya akan berkelanjutan jika dibarengi peningkatan literasi.
“Jumlah trader boleh bertambah, tetapi kualitasnya ditentukan oleh edukasi. Trader yang bertahan bukan yang paling agresif, melainkan yang memahami risiko dan mampu mengelola keputusan dengan disiplin,” ujar Brahmantya Himawan, Financial Analyst Finex dalam keterangannya.
Menurut laporan tersebut, upaya edukasi tidak lagi dianggap sebagai aktivitas tambahan. Dalam 13 tahun terakhir, program webinar, analisis pasar, dan materi pembelajaran yang konsisten membuat semakin banyak trader memahami pentingnya money management. Perubahan perilaku ini dinilai menjadi salah satu penopang utama berkembangnya pasar yang lebih sehat.
Perkembangan regulasi juga ikut memperkuat kebutuhan edukasi. Penerapan segregated accounts, peningkatan kewajiban pelaporan, serta perluasan pengawasan derivatif dan aset digital ke OJK dan BI menjadi sinyal bahwa industri kini bergerak menuju tata kelola yang lebih tegas dan terintegrasi.
“Edukasi kini berada di tengah-tengah upaya membangun pasar yang sehat. Semakin tinggi literasi, semakin matang ekosistem trading kita. Pialang dan regulator sama-sama punya tanggung jawab di sini,” tambah Brahmantya.
Finex, yang beroperasi sebagai pialang berjangka teregulasi Bappebti sejak 2012, menyampaikan komitmennya untuk terus memperluas akses edukasi dan menjaga standar kepatuhan.
Pada 2025, Finex memperoleh rating A+++ dan mencatat volume transaksi tertinggi selama tiga bulan berturut-turut.
Laporan ini menutup dengan catatan bahwa perkembangan 13 tahun terakhir tidak hanya terlihat pada angka dan teknologi, tetapi pada pergeseran budaya: dari trading yang dahulu eksklusif dan spekulatif menjadi aktivitas yang lebih inklusif, terdidik, dan berbasis disiplin
PT Finex Bisnis Solusi Futures adalah pialang yang teregulasi dan berbasis di Jakarta, Indonesia. Finex menawarkan kondisi kompetitif untuk trading mata uang, komoditas, indeks, dan saham CFD. Didirikan pada tahun 2012, Finex berizin dan diawasi BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).