6. Nurhayati Subakat
Nurhayati Subakat adalah pendiri PT Paragon Technology and Innovation (PTI), salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia. Lewat merek dagang seperti Wardah, Make Over, dan Emina, Nurhayati telah membuktikan bahwa teknologi dan inovasi dapat digabungkan dengan nilai-nilai etis untuk mencapai kesuksesan berkelanjutan. Filantropi dan dedikasinya kepada masyarakat telah membuat Paragon Corporation menjadi salah satu nama besar di industri kosmetik Indonesia.
Tahun 2011, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI). PTI tercatat memiliki 12.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia pada tahun 2020. Perusahaan ini telah menguasai sekitar 30% pangsa pasar kosmetik Indonesia dan menjadi perusahaan kosmetik nasional terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Mengulas Kisah Nurhayati Subakat Sang Pendiri Paragon Kala Hadapi Masa Sulit
Nurhayati Subakat telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam dunia bisnis. Selain itu, Nurhayati Subakat juga meraih penghargaan ASEAN Business Award (ABA) untuk kategori Women Entrepreneur pada November 2019 di Bangkok, Thailand.
Hingga saat ini, Paragon Corporation masih terus berkembang dan menjadi salah satu nama besar di industri kosmetik Indonesia. Nurhayati Subakat terus berinisiasi dalam dunia bisnis digital dan filantropi. Dedikasi dan tekad kuatnya telah membuktikan bahwa dengan usaha keras dan inovasi, kita dapat mengubah impian menjadi kenyataan.
7. Amanda Susanti Cole
Tidak semua orang akan merasa familiar saat mendengar nama Amanda Susanti Cole. baru-baru ini namanya bergaung keras di ranah publik. Amanda adalah sosok petani cantik di balik suksesnya Sayurbox, aplikasi penyedia sayur, buah, ikan, dan daging segar yang dijual ke masyarakat. Founder dan CEO dari aplikasi tersebut bahkan berhasil masuk dalam daftar Forbes Under 30 dalam kategori Industry, Manufacturing & Energy 2019.
Gagasan mendirikan Sayurbox berawal dari hobi Amanda yang gemar berkebun. Setelah menunaikan kuliah Manajemen dan Keuangan di Universitas Manchester, Inggris, Amanda pulang ke Jakarta. Ia sempat bekerja selama dua tahun untuk sebuah perusahaan swasta bidang real estate.
Baca Juga: Bergelar Wanita Terkaya di Dunia Versi Forbes, Ini Sosok dan Kiprah Pewaris Walmart Alice Walton
Meski begitu, wanita kelahiran 22 Juni 1990 ini selalu mencintai hobi berkebunnya. Hingga suatu waktu ia bertandang ke lahan kebun keluarganya di Parung Kuda, Sukabumi.
Di sana, ia menemukan kondisi petani lokal yang sering kali kesulitan untuk menjual hasil panennya. Dari situlah Amanda tergerak untuk membuat platform yang dapat menjembatani petani lokal atau produsen agar dapat bertransaksi langsung dengan konsumen.
Amanda meninggalkan pekerjaan kantoran dan mendirikan peternakannya sendiri, Amantani Farms. Menggandeng Rama Notowidigdo serta Metha Trisnawati selaku rekan bisnisnya, Amanda pun menggagas Sayurbox di tahun 2016 dengan menerapkan konsep farm-to-table.
Dengan sistem pre-order, awalnya mereka hanya menjual produk segar melalui Instagram dan WhatsApp. Namun, seiring dengan perkembangannya, pembelian produk bisa dilakukan melalui situs atau aplikasi Sayurbox.
Baca Juga: Mengenal Annisa Mahesa, Wanita Kelahiran 2001 yang Jadi Anggota DPR Termuda
Perjalanan Amanda Cole dalam membangun Sayurbox adalah contoh nyata tentang bagaimana ide yang sederhana dapat bertransformasi menjadi sukses besar dengan dedikasi dan kerja keras. Dari hobby berkebun hingga menjadi salah satu pengusaha muda terdepan di Indonesia,
8. Shinta Nurfauzia
Shinta Nurfauzia menjadi pemimpin wanita yang berhasil mengantarkan perusahaan rintisannya, yakni Lemonilo masuk ke dalam jajaran 100 perusahaan teratas di wilayah Asia Pasifik. Sebagai founder dan juga CEO dari Lemonilo, dirinya memang muncul sebagai pembeda dari ketatnya persaingan bisnis mi instan di pasaran.
Melalui PT Lemonilo Indonesia Sehat, dirinya berusaha mengimbangi pasar dengan menyajikan pilihan mie dengan citra produk yang menyehatkan.
Lemonilo diluncurkan pada 1 Oktober 2016 dengan fokus pada produk makanan sehat yang terjangkau. Awalnya, mereka menjual produk dari UMKM, tetapi kemudian beralih untuk memproduksi mie instan sendiri setelah menghadapi berbagai kendala dalam mendapatkan kerjasama dengan pabrik besar.
Baca Juga: 10 Wanita Terkaya di Dunia per Juli 2024 Versi Forbes
Mie Lemonilo dirancang untuk menjadi alternatif sehat bagi mie instan konvensional, menggunakan bahan alami tanpa pengawet atau MSG.
Hingga saat ini, Lemonilo terus berkembang dengan menawarkan berbagai produk makanan sehat lainnya seperti bumbu dan minuman bubuk. Shinta Nurfauzia tetap berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat melalui produk-produk yang ditawarkan oleh Lemonilo.
9. Claudia Widjaya dan Yenti Elizabeth
Claudia Widjaya dan Yenti Elizabeth, pendiri BerryBenka, telah menciptakan platform fashion daring yang sukses. Awalnya sebagai toko kecil, BerryBenka kemudian berkembang pesat dengan investasi dari East Ventures dan GREE ventures. Strategi pemasaran yang efektif dan fokus pada desain yang menarik telah membawa BerryBenka menjadi salah satu destinasi belanja online populer di Indonesia.
BerryBenka didirikan pada bulan Agustus 2011 sebagai toko fashion online. Ide untuk mendirikan BerryBenka muncul dari keinginan Claudia dan Yenti untuk memberikan akses lebih luas kepada konsumen terhadap produk fashion berkualitas dengan harga terjangkau. Mereka memanfaatkan platform digital untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, terutama generasi muda yang lebih cenderung berbelanja secara online.
Seiring dengan pertumbuhan bisnis, BerryBenka menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam industri e-commerce di Indonesia. Mereka diakui sebagai salah satu pelopor dalam sektor fashion online, berkontribusi pada perubahan cara orang berbelanja di Indonesia.
Baca Juga: Kisah Dato Sri Tahir Terjun ke Bisnis Perbankan dan Mendirikan Bank Mayapada
Hingga saat ini, BerryBenka telah berkembang menjadi salah satu destinasi belanja online terkemuka di Indonesia. Mereka menawarkan berbagai produk fashion, mulai dari pakaian hingga aksesori, dengan fokus pada kualitas dan desain yang menarik. Claudia Widjaya dan Yenti Elizabeth terus berinovasi untuk menjaga relevansi BerryBenka di pasar yang kompetitif.
10. Grace Tahir
Terakhir, adalah Grace Tahir. Ia merupakan seorang pengusaha sukses dan filantropis terkemuka di Indonesia, dikenal karena perannya yang signifikan dalam dunia keuangan dan sosial.
Karier anak Dato Sri Tahir ini dimulai sebagai direktur di Rumah Sakit Mayapada sejak tahun 2012. Penugasan ini menunjukkan dedikasinya terhadap sektor kesehatan. Selain itu, ia juga memiliki ketertarikan dalam bidang teknologi digital, yang terlihat dari pengembangan aplikasi BibbyCam pada tahun 2012 bersama suaminya, Ronald Kumalaputra.
Pada tahun 2012, Grace meluncurkan aplikasi BibbyCam yang sempat viral, meskipun akhirnya harus tutup karena penurunan popularitas BlackBerry. Namun, kegagalan tersebut tidak menghentikan semangatnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi di sektor teknologi kesehatan.
Under kepemimpinan Grace, Everest Media—salah satu perusahaan yang ia dirikan—telah berkembang menjadi salah satu pemimpin industri media di Indonesia. Dengan pemahaman mendalam tentang industri media digital.
Dengan visi yang kuat untuk mengembangkan layanan kesehatan di Indonesia, Grace telah berhasil menggabungkan teknologi dengan sektor medis melalui berbagai startup yang didirikannya. Selain aktif di dunia bisnis.
Perjalanan Grace Tahir dalam membangun kesuksesannya adalah contoh nyata tentang bagaimana ide yang sederhana dapat bertransformasi menjadi sukses besar dengan dedikasi dan kerja keras.