Tumbuh besar di era digital menghadirkan tantangan unik—menemukan jati diri, hubungan, kesuksesan, dan kesehatan mental sembari menghadapi perubahan yang terus-menerus.Dan, buku pun menawarkan kebijaksanaan, inspirasi, dan perspektif untuk membantu memahami semuanya.
Baik itu tentang menemukan jati diri, ketahanan, atau memahami dunia dengan lebih baik, 10 buku ini wajib dibaca oleh Generasi Z sebelum mereka menginjak usia 30 tahun.
1. Atomic Habits karya James Clear
Kesuksesan bukan tentang perubahan drastis—melainkan tentang kebiasaan kecil yang konsisten. Dalam 'Atomic Habits', James Clear menguraikan bagaimana peningkatan kecil menghasilkan hasil yang luar biasa.
Melalui strategi praktis dan contoh kehidupan nyata, buku ini mengajarkan cara menghentikan kebiasaan buruk, membangun kebiasaan baik, dan menciptakan sistem untuk perubahan yang langgeng.
Jika Anda kesulitan dengan motivasi atau merasa terjebak dalam siklus penundaan, buku ini menawarkan peta jalan yang jelas menuju peningkatan diri tanpa tekanan yang berlebihan.
2. The Midnight Library karya Matt Haig
Bagaimana jika Anda berkesempatan menjalani hidup dengan versi yang berbeda? 'The Midnight Library' mengikuti kisah Nora Seed, yang menemukan dirinya di perpustakaan mistis tempat setiap buku berisi realitas alternatif yang bisa saja ia jalani.
Saat ia menjelajahi kemungkinan-kemungkinan ini, ia menyadari kekuatan pilihan, penyesalan, dan penerimaan diri.
Novel ini sangat cocok bagi siapa pun yang berjuang melawan keraguan diri, kecemasan, atau perasaan bahwa mereka telah membuat keputusan yang salah - novel ini adalah pengingat yang menghangatkan hati bahwa setiap kehidupan memiliki makna.
3. The Mountain Is You karya Brianna Wiest
Sabotase diri sering kali menjadi penghalang antara kita dan impian kita. 'The Mountain Is You' mengeksplorasi psikologi di balik perilaku merusak diri sendiri dan menawarkan cara-cara praktis untuk memutus pola-pola negatif.
Brianna Wiest menyelidiki mengapa kita mengulang kebiasaan-kebiasaan yang merugikan dan cara mengubah pola pikir kita untuk pertumbuhan dan harga diri.
Buku ini sangat cocok bagi pembaca Gen Z yang berjuang melawan pikiran berlebihan, sindrom penipu, atau merasa terjebak dalam hidup. Buku ini wajib dibaca oleh siapa pun yang siap mengubah rintangan menjadi peluang.
4. The Defining Decade karya Meg Jay
Usia dua puluhan bukan hanya untuk mencari tahu—usia itu membentuk masa depan Anda. Psikolog Meg Jay menjelaskan mengapa usia dua puluhan lebih penting daripada yang Anda kira dan bagaimana keputusan yang Anda buat sekarang memengaruhi hubungan, karier, dan kesejahteraan Anda.
Dengan wawasan yang didukung penelitian dan kisah nyata, 'The Defining Decade' memberikan saran praktis tentang cara memanfaatkan waktu kritis ini sebaik-baiknya. Jika Anda merasa tersesat atau tidak yakin tentang kedewasaan, buku ini akan membantu Anda menavigasi jalan Anda dengan jelas dan percaya diri.
5. The Psychology of Money karya Morgan Housel
Uang memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang, tetapi kita jarang belajar cara menanganinya dengan bijak. 'The Psychology of Money' bukan tentang strategi investasi atau jargon keuangan—ini tentang memahami bagaimana emosi, perilaku, dan kebiasaan memengaruhi keputusan keuangan kita.
Morgan Housel menguraikan mengapa orang membuat pilihan uang yang tidak rasional dan bagaimana perubahan keuangan kecil dapat menghasilkan keamanan dan kebebasan jangka panjang. Jika Anda ingin menghindari kesalahan keuangan umum dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan uang, buku ini adalah pengubah permainan.
Baca Juga: 6 Buku Karya George Orwell yang Akan Mengubah Pandangan Anda tentang Politik dan Kekuasaan
6. Big Magic karya Elizabeth Gilbert
Kreativitas bukan hanya untuk seniman—itu untuk semua orang. 'Big Magic' mengeksplorasi bagaimana rasa takut dan keraguan diri menahan kita dari merangkul kreativitas kita dan bagaimana menjalani kehidupan yang lebih terinspirasi dan memuaskan.
Elizabeth Gilbert, penulis buku terlaris 'Eat, Pray, Love', berbagi cerita dan nasihat tentang mengatasi perfeksionisme, mengejar proyek yang penuh gairah, dan menikmati proses kreatif tanpa tekanan. Jika Anda memiliki impian besar tetapi berjuang dengan kritik diri atau takut gagal, buku ini wajib dibaca untuk membuka potensi Anda.
7. Maybe You Should Talk to Someone karya Lori Gottlieb
Pernah bertanya-tanya bagaimana rasanya berada di kedua sisi terapi? Terapis Lori Gottlieb berbagi pengalamannya sebagai seorang profesional dan pasien dalam 'Maybe You Should Talk to Someone'.
Buku yang sangat pribadi namun lucu ini meruntuhkan stigma kesehatan mental, mengeksplorasi kompleksitas emosi manusia, dan mengingatkan kita bahwa setiap orang berjuang dengan caranya sendiri. Buku ini merupakan bacaan yang ampuh bagi siapa pun yang tertarik pada kesadaran diri, hubungan, dan pertumbuhan emosional.
8. The Subtle Art of Not Giving a F*ck karya Mark Manson
Hidup bukanlah tentang menghindari masalah—melainkan tentang memilih masalah mana yang harus diperhatikan. 'The Subtle Art of Not Giving a F*ck' menawarkan pandangan yang menyegarkan dan lugas tentang peningkatan diri, dengan menyatakan bahwa kebahagiaan sejati datang dari berfokus pada apa yang benar-benar penting dan melepaskan stres yang tidak perlu.
Dengan humor dan kejujuran yang brutal, Mark Manson menantang budaya positif tradisional dan memberikan kebijaksanaan praktis tentang menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan tidak terlalu cemas.
9. We Should All Be Feminists karya Chimamanda Ngozi Adichie
Feminisme bukan hanya tentang perempuan—ini tentang kesetaraan bagi semua orang. Dalam esai yang menggugah pikiran ini, Chimamanda Ngozi Adichie menguraikan apa arti feminisme di dunia saat ini, mengapa itu penting, dan bagaimana kita semua dapat bekerja menuju masyarakat yang lebih adil.
'We Should All Be Feminists' adalah bacaan singkat namun kuat yang mendorong percakapan yang bermakna tentang gender, hak istimewa, dan pemberdayaan. Buku ini wajib dibaca oleh siapa pun yang menginginkan pemahaman yang lebih dalam tentang feminisme modern dan keadilan sosial.
10. Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life karya Héctor García and Francesc Miralles
Apa yang membuat hidup bermakna? Konsep Jepang 'Ikigai' adalah tentang menemukan tujuan, kegembiraan, dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini menggabungkan filosofi, psikologi, dan kearifan budaya untuk membantu pembaca menemukan apa yang membawa mereka kebahagiaan dan kepuasan.
Baik melalui pekerjaan, hubungan, atau hobi, 'Ikigai' mendorong pembaca untuk hidup dengan penuh tujuan dan menghargai kegembiraan kecil dalam hidup. Jika Anda mencari makna atau berjuang melawan kejenuhan, buku ini memberikan panduan yang lembut untuk menciptakan kehidupan yang lebih memuaskan.
Perlu dipahami, usia dua puluhan adalah masa pertumbuhan, tantangan, dan penemuan jati diri, dan buku-buku ini menawarkan panduan, motivasi, dan kenyamanan di sepanjang jalan.
Baik itu tentang menghentikan kebiasaan buruk, merangkul kreativitas, memahami emosi, atau mendefinisikan ulang kesuksesan, bacaan ini memberikan pelajaran berharga yang akan melekat pada Anda lama setelah Anda berusia 30 tahun.
Baca Juga: 7 Buku yang Mengubah Hidup yang Direkomendasikan CEO Apple Tim Cook