6. Big Magic karya Elizabeth Gilbert
Kreativitas bukan hanya untuk seniman—itu untuk semua orang. 'Big Magic' mengeksplorasi bagaimana rasa takut dan keraguan diri menahan kita dari merangkul kreativitas kita dan bagaimana menjalani kehidupan yang lebih terinspirasi dan memuaskan.
Elizabeth Gilbert, penulis buku terlaris 'Eat, Pray, Love', berbagi cerita dan nasihat tentang mengatasi perfeksionisme, mengejar proyek yang penuh gairah, dan menikmati proses kreatif tanpa tekanan. Jika Anda memiliki impian besar tetapi berjuang dengan kritik diri atau takut gagal, buku ini wajib dibaca untuk membuka potensi Anda.
7. Maybe You Should Talk to Someone karya Lori Gottlieb
Pernah bertanya-tanya bagaimana rasanya berada di kedua sisi terapi? Terapis Lori Gottlieb berbagi pengalamannya sebagai seorang profesional dan pasien dalam 'Maybe You Should Talk to Someone'.
Buku yang sangat pribadi namun lucu ini meruntuhkan stigma kesehatan mental, mengeksplorasi kompleksitas emosi manusia, dan mengingatkan kita bahwa setiap orang berjuang dengan caranya sendiri. Buku ini merupakan bacaan yang ampuh bagi siapa pun yang tertarik pada kesadaran diri, hubungan, dan pertumbuhan emosional.
8. The Subtle Art of Not Giving a F*ck karya Mark Manson
Hidup bukanlah tentang menghindari masalah—melainkan tentang memilih masalah mana yang harus diperhatikan. 'The Subtle Art of Not Giving a F*ck' menawarkan pandangan yang menyegarkan dan lugas tentang peningkatan diri, dengan menyatakan bahwa kebahagiaan sejati datang dari berfokus pada apa yang benar-benar penting dan melepaskan stres yang tidak perlu.
Dengan humor dan kejujuran yang brutal, Mark Manson menantang budaya positif tradisional dan memberikan kebijaksanaan praktis tentang menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan tidak terlalu cemas.
9. We Should All Be Feminists karya Chimamanda Ngozi Adichie
Feminisme bukan hanya tentang perempuan—ini tentang kesetaraan bagi semua orang. Dalam esai yang menggugah pikiran ini, Chimamanda Ngozi Adichie menguraikan apa arti feminisme di dunia saat ini, mengapa itu penting, dan bagaimana kita semua dapat bekerja menuju masyarakat yang lebih adil.
'We Should All Be Feminists' adalah bacaan singkat namun kuat yang mendorong percakapan yang bermakna tentang gender, hak istimewa, dan pemberdayaan. Buku ini wajib dibaca oleh siapa pun yang menginginkan pemahaman yang lebih dalam tentang feminisme modern dan keadilan sosial.
10. Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life karya Héctor García and Francesc Miralles
Apa yang membuat hidup bermakna? Konsep Jepang 'Ikigai' adalah tentang menemukan tujuan, kegembiraan, dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini menggabungkan filosofi, psikologi, dan kearifan budaya untuk membantu pembaca menemukan apa yang membawa mereka kebahagiaan dan kepuasan.
Baik melalui pekerjaan, hubungan, atau hobi, 'Ikigai' mendorong pembaca untuk hidup dengan penuh tujuan dan menghargai kegembiraan kecil dalam hidup. Jika Anda mencari makna atau berjuang melawan kejenuhan, buku ini memberikan panduan yang lembut untuk menciptakan kehidupan yang lebih memuaskan.
Perlu dipahami, usia dua puluhan adalah masa pertumbuhan, tantangan, dan penemuan jati diri, dan buku-buku ini menawarkan panduan, motivasi, dan kenyamanan di sepanjang jalan.
Baik itu tentang menghentikan kebiasaan buruk, merangkul kreativitas, memahami emosi, atau mendefinisikan ulang kesuksesan, bacaan ini memberikan pelajaran berharga yang akan melekat pada Anda lama setelah Anda berusia 30 tahun.
Baca Juga: 7 Buku yang Mengubah Hidup yang Direkomendasikan CEO Apple Tim Cook