Yayasan Jantung Indonesia (YJI) menandai 44 tahun dedikasinya dalam upaya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah di Tanah Air dengan semangat baru melalui gerakan 'Don’t Miss A Beat'
Perayaan puncak HUT ke-44 ini diwarnai dengan Senam Jantung Sehat massal yang diikuti puluhan ribu peserta dari berbagai daerah, menegaskan komitmen YJI dalam memerangi ancaman penyakit jantung yang kian meningkat di masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Annisa Pohan Yudhoyono, menyoroti tantangan baru yang kini dihadapi, yakni meningkatnya kasus penyakit jantung di kalangan usia muda.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, kelompok usia 25–34 tahun kini menjadi penyandang penyakit jantung terbanyak, dengan angka mencapai 140.206 orang.
Angka ini bahkan disusul oleh kelompok usia 15–24 tahun sebanyak 139.891 orang.

“Fakta ini menunjukkan bahwa penyakit jantung tidak lagi dominan pada usia lanjut, tetapi telah bergeser secara mengkhawatirkan ke usia produktif. Gaya hidup sedentari menjadi epidemi senyap yang menggerogoti kesehatan jantung generasi muda,” ungkap Annisa, dikutip Kamis (13/11/2025).
Menghadapi kondisi tersebut, YJI mengusung filosofi 'Don’t Miss A Beat' sebagai pesan ganda yang sarat makna.
“Pertama, ini adalah seruan untuk menjaga setiap detak jantung tetap sehat melalui langkah-langkah preventif. Kedua, ini adalah ajakan untuk tidak ketinggalan dalam merespons tantangan kesehatan jantung di era modern,” jelasnya.
Annisa menambahkan bahwa menjaga kesehatan jantung sejatinya bisa dimulai dari hal-hal sederhana.
“Pencegahan tidak harus rumit dan mahal. Olahraga ringan seperti senam bisa menjadi cara menyenangkan untuk hidup sehat,” ujarnya.
Baca Juga: Ketum YJI: Perempuan sebagai Garda Terdepan Kesehatan Jantung dan Agen Perubahan