Keterlibatan Tahir dalam bisnis media adalah karena minatnya pada pendidikan. Di era modern ini, media cetak dan visual memiliki daya magnet yang sangat kuat dalam menyebarkan ide dan idealisme. Media memberinya sarana untuk menyebarkan ide-ide positif dan termotivasi untuk menyebarkan semangat hidup.
“Saya senang menyebarkan motivasi positif untuk meningkatkan taraf hidup orang lain dan menginspirasi orang lain. Saya sering menulis kolom untuk surat kabar tentang berbagai aspek kehidupan. Kegiatan menulis saya memberi saya kepuasan yang luar biasa,” tutur Tahir.
Ada dua elemen solid diterapkan Tahir di setiap elemen solidnya. Pertama, karena memahami aturan main. Kedua, karena hasrat pribadi Tahir dalam bisnis yang digelutinya. Hingga akhirnya, ia menjalankan bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan, memiliki visi kuat, dan sesuai dengan minatnya.
Baca Juga: Alasan Dato Sri Tahir Tak Terjun ke Bisnis Pertambangan
Tahir percaya akan kuasa Tuhan yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya yang berjuang sepenuh hati untuk memperbaiki hidup mereka. Dulu, Tahir bekerja semata-mata untuk mencari nafkah bagi keluarganya, terlepas dari suka atau tidaknya dengan pekerjaan tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, Tahir menemukan harapan dan minat baru.
“Syarat untuk sampai ke tahap kehidupan ini tidak lain adalah bekerja keras dengan selalu menerapkan kebajikan,” aku Tahir.
Memutuskan menjadi pengusaha, tak banyak waktu yang terbuang dalam hidupnya untuk bersantai, memanjakan diri, hingga membuat dirinya kewalahan. Tahir tidak membiarkan dirinya untuk beristirahat setelah mencapai kehidupan yang cukup makmur.
“Saya menghargai hidup saya dengan mempraktikkan apa yang saya yakini sebagai cara terbaik untuk bersyukur atas berkat Tuhan: bekerja keras, bertanggung jawab, dan menjadikan diri kita sebagai sarana untuk menyalurkan berkat Tuhan kepada orang lain,” imbuhnya.