“So industri yang kita masukin sengaja tidak ada hubungannya sama yang sebelumnya. Tapi emang mesti punya skill multitasking gitu. Kebetulan kita pikir keluarganya kita dan timnya kita bisa,” tambahnya.
Langkah tersebut membuat Djarum dikenal sebagai kelompok usaha yang berani melakukan ekspansi “ke kanan dan ke kiri”. Dari luar, sebagian orang mungkin melihat ini sebagai bentuk keserakahan. Namun Victor menegaskan, “Kamu nggak ngerti betapa insecure-nya kita. Ini dasarnya karena rasa insecure keluarga yang pernah ngalamin industri-nya gone.”
Bagi Djarum Group, diversifikasi adalah upaya untuk bertahan hidup di tengah ketidakpastian. Bukan salah manajemen, bukan salah pemilik, bahkan bukan salah negara jika sebuah industri tiba-tiba runtuh.
“Ini diversifikasi guys. Ya kita nggak mau bangkrut ya, cuman kadang-kadang bisa kejadian. Orang kayak si perconcap Leo gitu sama hotel di Bali bisa kejadian. Bukan salahnya manajemen, bukan salahnya owner, bukan salahnya negara. It's just happen,” imbuhnya.