PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 0.99 Megawatt peak (MWp) pada Kamis (21/3/2024). Pembangunan PLTS ini merupakan hasil sinergi Pertamina Group, yaitu antara KPI dengan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE).

Peresmian dilakukan oleh Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, dan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman; serta, GM Refinery Unit IV Cilacap, Edy Januari Utama.  PLTS dengan total kapasitas terpasang 0.99 MWp tersebut dibangun 2 area yang terpisah, yaitu sebesar 495 KWp di Komperta Gunung Simping dan 504 KWp di Komperta Tegalkamulyan. PLTS tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dua komplek perumahan Pertamina di Kilang Cilacap.

“Kami bangga dapat menjadi bagian dari Upaya dekarbonisasi yang dilakukan di area Kilang Pertamina Internasional. Pemanfaatan PLTS di Kilang Cilacap ini adalah salah satu dari bentuk kolaborasi Pertamina NRE dan Kilang Pertamina Internasional. Terima kasih bagi semua pihak yang telah mendukung program transisi energi ini. Kami percaya bahwa sinergi yang solid akan memantapkan upaya mencapai aspirasi net zero emission Pertamina,” ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman, saat peresmian PLTS.

Baca Juga: Kontribusi Pertamina Jaga Ketahanan Energi Nasional: Produksi 68% Minyak Mentah di Indonesia

Fadli  melanjutkan bahwa inisiatif dekarbonisasi Pertamina merupakan upaya serius dan bagian dari komitmen Pertamina mengimplementasikan aspek ESG. Keseriusan ini salah satunya ditunjukkan dengan skor ESG Pertamina yang semakin membaik dari tahun ke tahun. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi KPI, Didik Bahagia, menyampaikan komitmen tinggi KPI yang secara nyata mendukung dekarbonisasi di unit operasi.

"Dengan mengintegrasikan dekarbonisasi ke dalam unit operasi, KPI siap untuk memberikan dampak yang nyata dan positif pada lingkungan sambil berkontribusi pada pencapaian tujuan keberlanjutan global,” ungkap Didik Bahagia.