Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan marah besar atas pernyataan Co-Captain Timnas Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Thomas Lembong.

Luhut kesal lantaran eks Menteri Perdagangan sekaligus mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menyebut harga nikel kini telah anjlok. 

Baca Juga: Top 3 Buku Bacaan Favorit Thomas Lembong, Sudah Ada yang Pernah Kamu Baca?

Luhut bilang omongan Tom Lembong salah besar, pernyataannya keliru dan tak berbasis data. Dia meminta Tom Lembong membaca data terlebih dahulu sebelum menyampaikan pernyataan di ruang publik.

"Anda harus lihat data panjang 10 tahun. Kan Anda pebisnis juga," tegas Luhut dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan dilansir Kamis (25/1/2024).

Menurut Luhut selama 1o tahun belakangan harga nikel terus melonjak naik di tengah naik turunnya harga komoditas lainnya. Bahkan harganya melonjak berlipat ganda setelah pemerintah mulai melakukan hilirisasi.

Sebagai perbandingan, Luhut mengatakan harga nikel per ton pada 2014 adalah  US$ 12 ribuan per ton kini sudah naik sampai US$ 15 ribu per ton.

"Kan siklus dari komoditi itu naik turun. Apakah batu bara, nikel, timah, atau emas. Apa saja. Tapi kalau kita melihat selama 10 tahun terakhir ini, harga nikel dunia itu di US$ 15 ribuan. Bahkan pada 2014-2019, periode hilirisasi mulai dilakukan, harga rata-rata nikel itu cuma US$ 12 ribuan," 

Luhut mengatakan, pernyataan Tom Lembong terkait harga nikel adalah omongan ngawur yang tak dapat dipertanggung jawabkan. Secara blak-blakan Luhut menyebut intelektualitas Tom Lembong diragukan.

Baca Juga: Kaesang Kembali Bersafari di Kaltara: Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran

Baca Juga: Turun Gunung, Surya Paloh Bakal Pimpin Kampanye Akbar Anies-Muhaimin

"Saya nggak ngerti bagaimana Tom Lembong ini memberikan statement seperti ini. Bagaimana Anda berikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung? Saya sedih melihat Anda di situ. Intelektualitas Anda itu jadi saya ragukan," tegas Luhut.

"Oke, mungkin Anda betul seorang intelektual, tapi karakter Anda itu menurut saya tidak bagus," pungkasnya.