Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menegaskan bahwa seluruh program dan kegiatan komersial yang dikembangkan tetap mengedepankan nilai-nilai edukatif. Langkah ini dilakukan agar TMII tidak sekadar menjadi destinasi hiburan, tetapi juga ruang pembelajaran budaya yang inklusif dan ramah lingkungan.

Group Head Brand Marketing and Event TMII, Duhita Anggraeni, mengatakan bahwa pendekatan tersebut sejalan dengan visi TMII sebagai jendela kekayaan budaya Indonesia. Menurutnya, setiap aktivitas, pertunjukan, hingga program aktivasi yang digelar selalu dirancang dengan muatan edukasi.

Baca Juga: TMII Sambut Libur Nataru dengan 'Hadiah dari Hati', Hadirkan Jelajah Budaya hingga Sorak Sorai Festival 2.0

“TMII memiliki visi menjadi jendela kekayaan budaya Indonesia yang inklusif, edukatif, dan berwawasan lingkungan. Karena itu, kami memastikan seluruh acara dan program yang dihadirkan mengandung unsur edukasi,” ujar Duhita.

Ia mencontohkan salah satu program aktivasi yang menggabungkan unsur hiburan dan pembelajaran, yakni Treasure Hunt TMII. Melalui program ini, pengunjung diajak menjelajahi area museum dan anjungan dengan membawa peta khusus.

Dalam aktivitas tersebut, pengunjung diminta menemukan sejumlah titik tertentu untuk menjawab pertanyaan seputar sejarah dan budaya Indonesia. Setiap titik akan memberikan stempel sebagai penanda, sehingga proses belajar dikemas layaknya permainan interaktif.

Baca Juga: TMII dan AQUA Wujudkan Daur Ulang Plastik Bernilai Tinggi melalui Upaya dan Kompetisi Vir-Art-Lity 2025

“Pengunjung bermain sambil belajar. Mereka mencari informasi sejarah di setiap titik yang sudah kami tentukan, baik di museum maupun anjungan daerah,” jelasnya.

Duhita menambahkan, pendekatan ini menjadi upaya TMII dalam mengoptimalkan potensi komersial tanpa menghilangkan esensi utamanya sebagai taman budaya. Menurutnya, nilai yang ingin dihadirkan tidak semata bersifat ekonomi, tetapi juga non-moneter, berupa pengetahuan dan pengalaman bermakna bagi pengunjung.

“Tidak hanya soal monetary, kami juga ingin menghadirkan nilai non-monetary. Edukasi tetap menjadi ruh dari setiap program dan aktivitas di TMII,” pungkasnya.