Di tengah menjamurnya pusat perbelanjaan dan mal di Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) terus berupaya mempertahankan eksistensinya sebagai destinasi rekreasi dan budaya yang relevan bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Adapun, kuncinya terletak pada pemahaman audiens dan keberanian berinovasi dalam menyajikan pengalaman budaya yang segar.

Group Head Brand Marketing and Event TMII, Duhita Anggraeni, menegaskan bahwa persaingan dengan mal tidak bisa dihadapi dengan konsep lama. TMII harus menawarkan sesuatu yang berbeda dan bermakna bagi pengunjungnya.

“Cara Taman Mini untuk bersaing dengan pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta itu adalah dengan kita memastikan apa yang kita tawarkan itu relevan dengan target audiens kita, dan juga menarik,” tutur Duhita, saat ditemui Olenka, di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Duhita, perubahan demografi menjadi faktor penting dalam menentukan strategi. Saat ini, kata dia, populasi Generasi Z semakin mendominasi, sehingga pendekatan terhadap konten hiburan dan budaya pun perlu disesuaikan.

“Kita tahu bahwa jumlah Gen Z itu sudah semakin banyak di Indonesia populasinya. Jadi gimana caranya kita membuat cultural performance ataupun performance lainnya itu relevan untuk generasi ini,” jelasnya.

Baca Juga: TMII Tegaskan Pengembangan Program Komersial Tetap Berbasis Edukasi