Dikatakan Ayoe, ketika perempuan memiliki akses yang sama dengan pendidikan dan memiliki kemandirian ekonomi, mereka mempunyai kekuatan untuk mengubah dinamika sosial yang ada dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil.
“Pendidikan ini membuka kesempatan yang besar bagi perempuan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupannya. Pendidikan juga dapat meningkatkan kemampuan perempuan untuk memperjuangkan hak-haknya,” terang Ayoe.
Selain itu, kata Ayoe, di samping keterampilan akademis, perempuan juga perlu mengasah keterampilan non-akademis yang esensial dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
“Keterampilan seperti komunikasi yang efektif, kepemimpinan, kerjasama tim, dan pemecahan masalah akan membantu wanita menjadi lebih berdaya dan sukses dalam karir mereka,” ujarnya.
Kemudian, Ayoe pun mengatakan, untuk menjadi mandiri dan berprestasi, perempuan juga harus memiliki peran penting dalam berbagai organisasi, baik organisasi masyarakat, organisasi politik, maupun organisasi kemasyarakatan.
Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam organisasi dapat membantu meningkatkan kapasitas diri, memperjuangkan hak-hak perempuan, dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
“Selain itu, sebagai perempuan, kita juga harus bisa mencari mentor/role model yang tepat serta jangan berhenti mencari peluang-peluang baru,” tandas Ayoe.
Baca Juga: Gaet Pemkot Jaksel, Unicharm Gelar Edukasi Kesetaraan Gender ke 100 Ibu di Jakarta