Terminal LPG Tanjung Sekong yang berlokasi di Cilegon, Banten meningkatkan performanya antara lain dengan mengintegrasikan sistem teknologi canggih seperti Terminal Automation System, Digital Integrated Operation System (DIOS), pemanfaatan listrik tenaga surya, dan lainnya.

Terminal yang menyediakan sekitar 40% kebutuhan LPG di Tanah Air ini dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) Pertamina.

Baca Juga: Incar Blok Baru, PT Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah

"Sebagai pemain utama di sektor logistik energi di Asia Tenggara, PIS terus berdedikasi terhadap operational excellence memastikan keandalan PET dan Terminal Tanjung Sekong dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia," ujar Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra, dikutip Minggu (7/7/2024).

Dengan penerapan teknologi baru ini, sepanjang 2024, terminal Tanjung Sekong berhasil menjaga penggunaan dermaga atau Berth Occupancy Ratio (BOR) hingga 57%. Hal ini mendorong efisiensi waktu kapal bersandar atau Integrated Port Time sebesar 42,5 jam dengan 284 ship call. Berbagai pencapaian tersebut mendorong tingkat throughput sebesar 1,28 Metric Ton atau 11% lebih tinggi dari target di Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

"Penggunaan teknologi terbaru mendorong Terminal LPG Tanjung Sekong menjadi terminal LPG paling canggih di Indonesia dalam pengelolaan dan penyaluran LPG sehingga ke depannya akan menjadi flagship dalam memberikan layanan terbaik khususnya terminal," terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama PET, Bayu Prostiyono, menegaskan, "Sebagai pionir green terminal kelas dunia, Terminal LPG Tanjung Sekong telah menetapkan protocol keselamatan yang ketat, teknologi terbaru, dan melaksanakan berbagai inisiatif ramah lingkungan sesuai standar internasional, sebagai bukti komitmen SH IML dan Pertamina terhadap pembangunan berkelanjutan dan Net Zero Emission 2060 di Indonesia."

Berbagai inisiatif ini, jelas Bayu, berhasil membantu reduksi jejak karbon terminal sebesar 16,61 ton CO2 sepanjang tahun 2023 atau setara dengan reduksi ~97,5 tCO2e/tahun. Tak hanya itu, Terminal Tanjung Sekong dari PET adalah terminal pertama yang telah mendapatkan sertifikasi internasional Renewable Energy Certificate (REC), dan mendapatkan penghargaan lingkungan dari Pemerintah, yakni PROPER Hijau oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

PET juga tercatat melakukan berbagai inisiatif lingkungan seperti memasang solar cell atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya hingga kegiatan Konservasi Badak di Taman Nasional Ujung Kulon.

Terminal yang beroperasi sejak 2012 ini, memiliki area dengan luas mencapai 12,9 hektare dan memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 98.000 Metric Tons (MT) atau 196.000 Cubic Meters (CBM). Pada 2020 lalu, Terminal LPG Tanjung Sekong telah di-upgrade menjadi Terminal LPG Refrigerated yang memiliki tiga dermaga dan bisa menampung kapal-kapal berukuran antara 3.500 hingga 65.000 DWT guna memudahkan operasi impor dan ekspor LPG secara efisien.